“KTNA Mendukung Upaya Pembenahan Penyaluran Pupuk untuk Kemudahan Akses Petani”, kata seorang sumber.
KTNA mendukung gagasan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk memperbaiki mekanisme penyaluran pupuk agar lebih mudah diakses oleh petani.
Zulharman, Wakil Sekretaris Jenderal KTNA, menyatakan setuju dengan pendapat Menteri Pertanian dan berharap sistem subsidi pupuk dapat dikelola dengan baik dari awal hingga akhir. Dia mengatakan bahwa pendistribusian pupuk saat ini masih belum tepat sasaran, dan dia menyarankan agar pendataan distribusi pupuk bersubsidi dilakukan secara digital.
Zulharman menyatakan bahwa petani akan mendapat banyak manfaat dari pendataan digital. Pendataan ini akan mencatat nama petani penerima selain memudahkan distribusi. Ini juga akan mencatat lokasi pertanian dan luas lahan yang dikelola. Dengan demikian, data penggunaan pupuk lebih baik dicatat.
KTNA juga mendukung perubahan mekanisme subsidi pupuk menjadi subsidi langsung karena fokusnya pada subsidi pemasaran. Zulharman mengatakan bahwa KTNA sebenarnya mengajukan usulan subsidi langsung ini, dan dia berharap subsidi tersebut digunakan untuk mempromosikan hasil pertanian.
Dalam acara Workshop Transformasi Kebijakan Pupuk Bersubsidi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menekankan bahwa semua pihak yang terlibat dalam perumusan kebijakan harus berhati-hati saat mengubah mekanisme subsidi pupuk. Syahrul menekankan bahwa mencari cara terbaik untuk memberikan subsidi pupuk sangat penting karena ini berkaitan dengan kehidupan petani. Ia menekankan bahwa stok pupuk bersubsidi saat ini sebesar 9 juta ton, atau hanya 38% dari kebutuhan total. Oleh karena itu, agar produktivitas pertanian tidak terganggu dan hasil panen tidak turun, mekanisme subsidi harus dipertimbangkan dengan cermat.