KWI Meminta Peserta Pesparani Menjadi Duta “Bhinneka Tunggal Ika”
Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Menganjurkan Umat Katolik untuk Menjadi Duta Bhinneka Tunggal Ika
Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), mendorong semua orang Katolik, terutama mereka yang menghadiri Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional III, untuk menjadi duta Bhinneka Tunggal Ika. Pernyataan ini dibuat saat Pesparani III ditutup di Ancol, Jakarta Utara.
Manager Antonius, yang juga Uskup di Keuskupan Bandung, menyerahkan “Telur Perdamaian Elang Bondol” kepada perwakilan yang hadir untuk mengakhiri secara resmi acara Pesparani Katolik Nasional III.
Dalam sambutannya, ia berharap tema Pesparani, “Kebersamaan dalam Keberagaman,” tidak hanya menjadi tema acara, tetapi juga menjadi nilai yang harus diterapkan oleh para peserta dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Sebastian Salang, Ketua Umum Panitia Pesparani Katolik Nasional III, meminta peserta untuk menjadi agen perdamaian dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila di tempat mereka tinggal. Dia menekankan betapa pentingnya mempertahankan Pancasila sebagai cara untuk mempertahankan Indonesia.
Juara umum dari Pesarani Nasional III adalah Provinsi Maluku, yang mempertahankan prestasinya dengan menjadi juara umum setelah menjadi yang terbaik dalam tiga cabang lomba di ajang tersebut. Kontingen Provinsi Maluku meraih juara I di cabang Paduan Suara Dewasa Gregorian, Paduan Suara Dewasa Campuran, dan Cerdas Cermat Rohani Anak.
Provinsi Sulawesi Utara menempati kedua di dua kategori: Paduan Suara Dewasa Wanita dan Menyanyikan Mazmur Dewasa. Provinsi Jawa Tengah menempati ketiga di dua kategori: Paduan Suara Remaja Gregorian dan Menyanyikan Mazmur Remaja.
Selain itu, DKI Jakarta memenangkan dua kompetisi: Paduan Suara OMK Campuran dan Menyanyikan Mazmur OMK. Provinsi Kalimantan Timur memenangkan cabang Paduan Suara Anak. Provinsi NTT menerima pemenang Cerdas Cermat Rohani Remaja.