Lari sebagai Terapi Penyembuhan Patah Hati, Berapa Lama yang Diperlukan?
Penelitian yang dilakukan oleh Rutgers University pada tahun 2010 menemukan bahwa lari tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga dapat menyembuhkan patah hati. Metode ini dikenal dengan sebutan “Heartbreak Hill” di Boston, Amerika Serikat, dan telah disarankan oleh seorang dokter sebagai bentuk terapi pelipur lara. Berlari secara rutin dapat melepaskan endorfin, senyawa kimia alami yang mampu menghilangkan stres.
Pengaruh Berlari pada Otak
Menurut penelitian Rutgers University, tubuh yang bergerak saat berlari mengajak otak untuk ikut “berlari”. Otak mulai berkonsentrasi pada gerakan kaki yang menghentak dan lengan yang terayun, serta memperhatikan denyut jantung. Hal ini mengalihkan pikiran yang cemas dan merangsang produksi endorfin di otak, yang bertindak sebagai pereda nyeri alami dan memberikan perasaan nyaman.
Manfaat Fisik dan Mental Berlari
Studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of Neuroscience menunjukkan bahwa gerakan berlari dapat meningkatkan neurotransmitter GABA di otak, yang membantu mengendalikan kecemasan dan ketakutan. Selain itu, berlari juga membantu memompa darah, menghilangkan stres, dan meningkatkan suasana hati dan fungsi otak. Ini sangat penting ketika seseorang mengalami penderitaan emosional dan mental.
Durasi dan Intensitas Berlari
Psikiater Dr. Ellen Vora dan psikolog Dr. Alice Domar menegaskan bahwa tidak ada aturan khusus tentang berapa lama atau seberapa jauh Anda harus berlari untuk menyembuhkan patah hati. Yang terpenting adalah mendengarkan tubuh Anda sendiri. Menurut Dr. Alice, berlari selama 30-60 menit sehari selama lima hari dapat memiliki dampak positif pada tekanan mental. Selain berlari, olahraga lain seperti yoga dan zumba juga dapat membantu dalam proses penyembuhan.
Berlari bukan hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga dapat menja
