Lemigas Berperan dalam Menjaga Keandalan Pasokan Listrik
Bandung, Penjuru – Lembaga Penelitian dan Pengkajian Sumber Daya Energi dan Mineral (Lemigas) di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memiliki peran penting dalam menjaga keandalan pasokan listrik melalui pemantauan kondisi turbin untuk memastikan kinerja pembangkit listrik tetap prima.
Ariana Soemanto, Kepala Lemigas Kementerian ESDM, menjelaskan bahwa perawatan turbin merupakan kunci utama untuk memastikan pembangkit listrik dapat beroperasi dengan baik. “Lemigas merupakan salah satu lembaga yang paling berkompeten dalam memantau kondisi turbin,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada Kamis.
Sejalan dengan hal tersebut, Lemigas menggelar seminar dengan judul “Turbine Oil Condition Monitoring ASTM D 4378” pada Selasa (5/3/2024). Seminar ini diadakan sebagai langkah bersama untuk mendalami pemantauan kondisi minyak turbin berdasarkan standar ASTM D 4378 serta untuk memberikan pengetahuan dan wawasan yang bermanfaat bagi operator turbin, laboratorium, dan praktisi terkait.
“Saat yang sama, seminar ini juga ditujukan kepada pelaku industri atau manufaktur yang menggunakan mesin turbin sebagai pembangkit listrik,” tambahnya.
Ariana juga menjelaskan pentingnya turbin dalam proses pembangkit listrik karena kemampuannya mengubah energi fluida dari hasil pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik yang digunakan untuk menggerakkan generator listrik.
Dalam seminar “Turbine Oil Conditioning Monitoring”, akan dijelaskan tahapan perawatan dan pemantauan mesin turbin, mulai dari tindakan proaktif, preventif, hingga reaktif. Tindakan preventif tersebut sangat penting untuk mencegah terjadinya kondisi-kondisi yang memerlukan perbaikan, yang dapat menyebabkan kerugian baik dari segi biaya maupun terganggunya operasional pembangkit secara keseluruhan.
“Aktivitas ini juga bertujuan untuk memperkenalkan kemampuan Lemigas sebagai laboratorium pengujian pelumas yang komprehensif, termasuk pengujian minyak lumas turbin baru dan bekas (used oil),” jelas Ariana.
Ariana juga menjelaskan bahwa untuk memantau kondisi secara preventif, dapat digunakan teknik ultrasound, termografi, analisis minyak lumas, dan analisis getaran.
Analisis minyak lumas turbin mengacu pada spesifikasi SNI 7069-14:2019, yang menitikberatkan pada karakteristik viskositas, ketahanan terhadap oksidasi, pencegahan karat, kemampuan melepaskan udara yang terperangkap, dan kandungan senyawa asam.
“Dengan pemantauan kondisi minyak lumas turbin yang termonitor dengan baik, diharapkan dapat memberikan dukungan dan kontribusi bagi kegiatan perekonomian terkait dengan proses produksi di sektor industri dan otomotif,” tambah Ariana.