LPEI dan ASEI Perkuat Daya Saing Ekspor UKM
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan PT Asuransi Asei Indonesia (ASEI) telah memperkuat ekosistem ekspor Indonesia dengan meluncurkan kerja sama dalam Asuransi Kredit Penugasan Khusus Ekspor Usaha Kecil dan Menengah (PKE UKM). Melalui kolaborasi ini, kedua lembaga yang merupakan Export Credit Agency (ECA) Indonesia berkomitmen untuk menyediakan solusi pembiayaan serta asuransi kredit bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi, menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk membantu UKM menghadapi tantangan dalam meningkatkan ekspor dan daya saing di pasar global. “Kerja sama antara LPEI dan ASEI diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi UKM, meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam mengembangkan produk, serta memberikan perlindungan yang lebih baik. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekspor nasional dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global,” ujar Maqin dalam keterangan tertulisnya pada Senin (1/6/2024).
Dia menambahkan bahwa sinergi antara LPEI dan ASEI bertujuan untuk memberikan perlindungan asuransi kredit bagi UKM yang berorientasi ekspor, dengan menanggung hingga 70% dari risiko gagal bayar.
Program PKE UKM LPEI merupakan penugasan dari pemerintah berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.409/KMK.08/2021, yang bertujuan mendukung sektor UKM berorientasi ekspor dan mendorong pelaku UKM agar lebih dikenal di pasar internasional. Hingga 27 Juni 2024, LPEI telah menyalurkan fasilitas PKE UKM sebesar Rp 1.052 miliar untuk ekspor ke lebih dari 65 negara.
Selain Program PKE UKM, LPEI juga menyediakan berbagai program lainnya untuk UKM Ekspor sesuai dengan profil ekspor mereka, seperti PKE Kawasan untuk pasar non-tradisional dan PKE Trade Finance untuk transaksi perdagangan.
Data dari Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan kontribusi ekspor produk UMKM Indonesia saat ini mencapai 15%, dengan target mencapai 17% pada 2024. Untuk mendukung target ini, LPEI aktif menggerakkan ekosistem ekspor dan bekerja sama dengan perwakilan pemerintah di bidang perdagangan, seperti Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di lima benua.
Dalam menghadapi tantangan pasar terkait kualitas, kuantitas, dan keberlanjutan produk ekspor, LPEI juga menyediakan pendampingan bagi UKM. LPEI saat ini tengah mempersiapkan marketplace bernama Komodoin, yang dirancang sebagai sarana edukasi ekspor, layanan informasi, inkubasi, peningkatan kapasitas, dan tempat bertemunya seller dan buyer (business matching).
Sementara itu, Direktur Utama ASEI, Achmad Sudiyar Dalimunthe, menyatakan bahwa kerja sama ini menunjukkan komitmen kedua institusi dalam mendukung ekosistem ekspor nasional. “Dukungan dari kedua institusi diharapkan dapat mempercepat laju ekspor UKM dan meningkatkan kontribusi mereka terhadap perekonomian nasional,” katanya.
Achmad juga mengungkapkan bahwa ASEI, sebagai Export Credit Agency (ECA) Indonesia, menjalin kerja sama dengan LPEI dan keduanya tergabung dalam Asosiasi Internasional Berne Union. Kerja sama ini diharapkan dapat membawa keberlanjutan bisnis bagi kedua belah pihak dan merupakan kelanjutan dari kolaborasi sebelumnya dalam memberikan fasilitas co-insurance marine cargo. Kolaborasi ini juga menunjukkan sinergi antar institusi di bawah Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN untuk meningkatkan daya saing produk dan ekosistem ekspor Indonesia.
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Berlianto Wibowo dari LPEI dan Irsyam Fasya dari ASEI, serta disaksikan oleh jajaran manajemen dari kedua lembaga.