LSF Berencana Menyesuaikan Batas Usia Dewasa Menonton Film Menjadi 18+
Saat ini, Lembaga Sensor Film (LSF) sedang bekerja untuk mengubah batas usia minimum untuk orang dewasa yang menonton film dari 17 tahun ke atas (atau 17 tahun ke atas) menjadi 18 tahun ke atas.
Sebagaimana diumumkan oleh Ervan Ismail, Wakil Ketua LSF, LSF telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki perubahan ini. Selain itu, mereka telah mengembangkan narasi berdasarkan dasar akademik yang tersedia, dan proposal ini saat ini telah dimasukkan ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas). Hal ini diumumkan oleh Ervan Ismail dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta pada hari Senin.
Penelitian terbaru LSF, yang dilakukan dengan kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA), menyebabkan perubahan ini. Sebuah penelitian berjudul “Perfilman, Kriteria Penyensoran, dan Budaya Sensor Mandiri” menemukan bahwa mayoritas orang mendukung kenaikan usia minimum menjadi 18 tahun.
Sebelum ini, usia minimal kategori dewasa yang ditetapkan oleh LSF (17 tahun) berbeda dengan usia yang tercantum dalam Undang-Undang Perlindungan Anak (18 tahun). Pasal 1 Ayat 1 UU No 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak mendefinisikan anak sebagai seseorang yang belum berusia 18 tahun. LSF berusaha untuk menyelaraskan batasan usia dewasa dengan undang-undang yang berlaku, kata Ervan Ismail.
Menurut Ervan Ismail, hasil penelitian dan diskusi menunjukkan bahwa beberapa anak-anak belum cukup matang untuk memahami adegan dewasa. Oleh karena itu, perubahan ini dianggap sebagai pilihan yang logis, dan lembaga negara seperti Komisi Perlindungan Anak setuju dengannya.
Proses pengajuan perubahan kategori batas usia minimum film sedang diproses oleh Dewan Perwakilan.
