Luhut Membantah Dominasi Pekerja Asing dalam Proyek Hilirisasi Pertambangan
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menolak tuduhan bahwa tenaga kerja asing (TKA) mendominasi proyek hilirisasi industri pertambangan. Dalam video yang diposting pada Kamis di akun Instagramnya @luhut.pandjaitan, Luhut menyatakan bahwa jumlah TKA yang terlibat dalam proyek tersebut hanya sekitar sepuluh hingga lima belas persen.
Luhut menyatakan bahwa sumber daya manusia (SDM) lokal belum memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk mengoperasikan teknologi industri hilirisasi, sehingga kehadiran TKA diperlukan. Namun, ia menegaskan bahwa andil TKA akan berkurang seiring dengan peningkatan jumlah SDM lokal yang dilatih khusus untuk industri hilirisasi.
Luhut menyatakan, “Itu tidak bisa dihindari karena pada saat itu kita tidak memiliki SDM dengan kualifikasi yang diperlukan. Saat ini secara bertahap jumlah TKA berkurang karena kita telah melatih dan memberikan pelatihan kepada SDM lokal.” Proses ini perlu dilakukan.
Pemerintah telah mendirikan Politeknik Industri Logam di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, untuk memastikan bahwa pengembangan sumber daya manusia lokal akan terus berlanjut. Luhut mencatat bahwa mahasiswa politeknik tersebut bahkan dikirim ke China untuk memperoleh informasi tambahan, dan mereka saat ini terlibat dalam proyek pembangunan smelter di daerah tersebut.
Di sana sekarang ada politeknik yang didirikan. Saya pikir ini adalah hal yang baik. Guru-gurunya dari ITB dan UI yang kami undang untuk mengajar di sana juga. Dia menambahkan bahwa beberapa dari mereka telah dikirim ke China untuk mempelajari teknologi yang lebih canggih dan sekarang berkontribusi dalam pembangunan proyek smelter di Sulawesi. Mereka tidak hanya mempelajari teori tetapi juga langsung menerapkannya di industri.