Mahasiswa Hindu di Maluku Mendorong Pemerintah untuk Membangun Pura di Pulau Buru
Pemerintah Maluku diminta oleh Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) untuk membangun pura atau tempat ibadah Hindu di Pulau Buru.
Menurut Dafet Waemese, Ketua Pengurus Cabang (PC) KMHDI Ambon, beberapa desa atau dusun di Kabupaten Buru Selatan memiliki mayoritas penduduk beragama Hindu. Beberapa di antaranya adalah Desa Wamsisi Bursel, Desa Waspait, Dusun Walnewen, Desa Wasbaka, Desa Wamlana Dusun Derlale, Desa Selwadu Dusun Walmatina, dan Desa Waetina. Dia berpendapat bahwa masyarakat di wilayah ini sangat membutuhkan fasilitas keagamaan seperti pura.
Menurut I Wayan Darmawan, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) KMHDI, umat Hindu Pulau Buru terus mempertahankan adat dan budaya lokal mereka meskipun mereka memiliki fasilitas keagamaan yang terbatas. Ia melihat tradisi ini sebagai contoh yang harus diikuti dan didorong oleh orang lain agar dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.
Selain mendesak pemerintah untuk membangun rumah ibadah bagi orang Hindu di Pulau Buru, KMHDI juga berkomitmen untuk meningkatkan pendidikan anak Hindu di daerah tersebut. Mereka akan mendorong generasi Hindu untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Untuk meningkatkan hubungan dan kaderisasi, KMHDI telah membentuk komisariat di Universitas Iqra Buru di Kabupaten Buru. Sebagai tahap kaderisasi, mahasiswa Hindu yang ingin bergabung dengan KMHDI harus mengikuti Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB).
Dengan inisiatif ini, KMHDI berharap dapat membantu komunitas Hindu Pulau Buru dalam hal keagamaan dan pendidikan, sehingga mereka dapat maju.