Masyarakat Diimbau Periksa Nomor Seri Uang untuk Pencegahan Uang Palsu
Bandung, Penjuru – Pakar dari perusahaan keamanan menyarankan masyarakat untuk memeriksa nomor seri dan detail lainnya pada uang demi mencegah penerimaan uang palsu, terutama menjelang arus mudik dan Lebaran 2024.
“Dalam banyak kasus, para pemalsu tidak mampu mereplikasi dengan akurat detail-detail halus tersebut,” kata CEO Nawakara Arta Kencana, Iman Sujudi, dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Jumat.
Iman juga menyarankan masyarakat untuk menerapkan metode 3D dari Bank Indonesia (BI). Metode ini melibatkan pengecekan melalui tiga cara: visual, sentuhan, dan pencahayaan untuk memverifikasi keaslian uang rupiah dengan detail.
Secara visual, ciri-ciri seperti warna yang cerah, detail yang tajam, termasuk logo (watermark) dan hologram, membantu membedakan uang asli dari yang palsu.
Saat diraba, tekstur kertas uang asli memiliki karakteristik unik karena menggunakan bahan khusus yang memberikan sensasi tersendiri saat disentuh yang berbeda dari kertas biasa.
Selain itu, dengan menggunakan cahaya yang tepat, pengecekan melalui pencahayaan dapat memperlihatkan fitur keamanan internal seperti benang pengaman dan cetakan khusus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Iman menekankan pentingnya menukarkan uang hanya di tempat yang resmi dan terverifikasi seperti bank. “Bank memiliki sistem deteksi uang palsu yang canggih dan menawarkan jaminan lebih tinggi terhadap keaslian uang yang diterima,” katanya.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk segera melaporkan kepada aparat berwenang seperti BI atau polisi saat menemukan atau menerima uang palsu.
BI dan Kepolisian memiliki protokol khusus untuk menangani laporan tentang uang palsu guna melindungi masyarakat dari kerugian finansial serta memastikan pelaku pengedar uang palsu tersebut dapat diidentifikasi dan ditindak.
Pelapor diminta untuk memberikan informasi detail tentang uang palsu yang ditemukan, termasuk nominal, seri uang, dan cara memperolehnya.
Sebelumnya, terjadi peredaran uang palsu, baik mata uang rupiah maupun dolar AS di beberapa wilayah seperti Cengkareng, Jakarta Barat, dan Cikarang Utara, Bekasi. Polisi telah mengamankan beberapa pelaku dan menyita sejumlah uang palsu.