Masyarakat Diingatkan untuk Waspada Terhadap Penularan Penyakit Selama Musim Hujan
RA Adaninggar Primadia Nariswari, Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan, mengimbau orang-orang selama musim hujan untuk lebih waspada terhadap penularan penyakit.
Dalam sebuah diskusi online di Jakarta tentang pencegahan penyakit musim hujan, Adaninggar menjelaskan bahwa suhu dingin dan lembab di musim hujan cenderung meningkatkan kasus infeksi. Musim hujan adalah saat bakteri, virus, jamur, parasit, dan penyebab penyakit seperti nyamuk berkembang biak dengan cepat.
Ningz, panggilan akrab Adaninggar, juga mengatakan bahwa genangan air yang sering terjadi selama musim hujan dapat menjadi lokasi yang ideal bagi nyamuk, yang merupakan perantara penyebaran penyakit. Selain itu, daya tahan tubuh dapat menurun karena perubahan cuaca, menyebabkan alergi, terutama selama musim hujan atau musim dingin.
Dia menekankan peningkatan kasus demam berdarah selama musim hujan dan pancaroba. Virus dengue menyebar melalui gigitan nyamuk dan menyebabkan demam berdarah. Dengan menerapkan prinsip 3M, yaitu menguras, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas, Adaninggar mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemberantasan sarang nyamuk.
Adaninggar menyatakan bahwa pencegahan dapat dicapai dengan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat. Dia menyatakan bahwa perilaku dan lingkungan yang tidak sehat adalah penyebab utama infeksi. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran akan kebersihan dan kesehatan selama musim hujan sangat penting untuk mencegah penularan penyakit.
Dalam menghadapi musim hujan, penting bagi setiap individu untuk memperkuat kesadaran akan kebersihan dan kesehatan. Dengan mewaspadai potensi penularan penyakit, serta melibatkan diri dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk, kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman selama musim hujan.