Melangkah Menuju Transformasi Digital Kesehatan di Indonesia
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menyoroti ketidaktransparanan informasi tentang biaya operasi Transformasi Digital Sebagai Solusi di Indonesia. Dia mencontohkan biaya operasi usus buntu di Indonesia yang mencapai Rp5 juta dan di Singapura sekitar Rp50 juta. Menurut Budi Gunadi Sadikin pada acara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Risk & Governance Summit pada tanggal 30 November 2023, digitalisasi dapat menjadi solusi untuk meningkatkan transparansi informasi kesehatan.
Menkes Budi menyakini bahwa transformasi digital kesehatan, yang memastikan bahwa informasi tentang layanan kesehatan dapat diakses secara jelas oleh masyarakat, memainkan peran penting dalam menurunkan biaya kesehatan. Dengan latar belakang sebagai bankir, dia mengatakan bahwa sistem perbankan yang memiliki alur data transaksi yang jelas adalah sumber inspirasinya. Analogi ini menunjukkan bagaimana digitalisasi dapat mempermudah administrasi kesehatan, seperti perpindahan pasien antar-rumah sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 memasukkan upaya untuk mengubah tata kelola pembangunan kesehatan yang melibatkan integrasi sistem informasi, penelitian, dan pengembangan kesehatan.
Untuk menerapkan digitalisasi kesehatan di tingkat nasional dan daerah, diperlukan persiapan yang matang. Peta Jalan Transformasi Teknologi Kesehatan 2021–2024 memberikan garis besar yang jelas tentang cara digitalisasi dilakukan. Peta jalan ini berfokus pada tiga proyek penting: integrasi dan pengembangan sistem data kesehatan, integrasi dan pengembangan sistem aplikasi pelayanan kesehatan, dan pengembangan ekosistem teknologi kesehatan.
Target transformasi teknologi kesehatan Indonesia pada tahun 2023 termasuk penerapan sistem analisis kesehatan berbasis kecerdasan buatan (AI), pengembangan platform sistem fasyankes terintegrasi, perluasan perizinan, dan penerapan inovasi dan teknologi kesehatan, terutama bioteknologi.
Sebagai bagian dari transformasi digital kesehatan, Kementerian Kesehatan telah meluncurkan produk seperti Farmaplus 2.0 dan rekam medis elektronik (RME) yang terintegrasi dalam aplikasi SATUSEHAT. Farmaplus 2.0 berfungsi sebagai gerbang informasi tentang ketersediaan obat dan harga, sementara RME memungkinkan pasien melihat riwayat kunjungan dan diagnosis dokter.
Kemenkes juga menargetkan integrasi produk inovasi teknologi kesehatan Indonesia dengan pasar global pada tahun 2024, dengan perluasan cakupan transformasi teknologi kesehatan di Indonesia mencakup sistem big data. Selain itu, Strategi Transformasi Kesehatan Digital (DHTS) 2025–2029 berfokus pada pengendalian semua penyakit di Indonesia dengan tujuan membangun sistem perawatan kesehatan yang terhubung.
Diharapkan bahwa pemerintah dan para pemangku kepentingan di Indonesia bekerja sama untuk mendukung transformasi teknologi kesehatan. Dalam proses membangun e-government atau Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), kesehatan digital dianggap sebagai sektor yang paling penting.