Melihat Sistem Pertahanan Udara Iran yang Diaktifkan Setelah Serang Israel
Iran mengaktifkan sistem pertahanan udara di beberapa wilayah setelah mendapatkan serang balasan dari Israel pada Jumat (19/4/2024). Menurut laporan dari Al Jazeera, sistem pertahanan udara Iran berhasil mencegat dan menghancurkan tiga drone yang mengudara di langit Isfahan pada pagi hari Jumat. Israel dilaporkan meluncurkan rudal ke wilayah Iran pada dini hari waktu setempat sebagai respons terhadap serangan Iran pada Sabtu (13/4/2024). Akibat serangan Israel, ledakan terjadi di Kota Isfahan dekat fasilitas nuklir Iran. Selain itu, pesawat tempur juga melakukan serangan udara di lokasi militer antara Provinsi Daraa dan Suwayda.
Untuk mengatasi serangan tersebut, sistem pertahanan udara di Isfahan dan Kota Tabriz di bagian barat laut Iran juga diaktifkan. Sistem pertahanan udara Iran memiliki beragam kemampuan, termasuk dua sistem baru yang diperkenalkan pada Februari 2024 oleh Kementerian Pertahanan Iran.
Sistem pertahanan udara baru tersebut adalah sistem rudal anti-balistik Arman dan sistem pertahanan udara ketinggian rendah Azarakhsh. Sistem rudal Arman memiliki jangkauan menengah dan mampu mengidentifikasi target dalam jarak 180 kilometer serta menyerang target dalam jarak 120 kilometer. Sementara itu, sistem pertahanan udara Azarakhsh dapat dipasang pada beberapa jenis kendaraan dan menggunakan radar, sistem elektro-optik, dan pencari termal untuk mendeteksi dan melacak targetnya.
Selain itu, Iran juga memiliki sistem rudal TOR-M1 yang mampu menembak jatuh pesawat, kendaraan udara tak berawak, peluru kendali, dan senjata lain dengan presisi. Iran juga mengoperasikan sistem pertahanan rudal jarak jauh Bavar-373 yang memiliki jangkauan hingga 450 km dan dapat menargetkan rudal balistik jarak jauh, drone, dan jet tempur siluman.
Di samping sistem pertahanan udara, militer Iran dilengkapi dengan berbagai senjata dan kendaraan tempur termasuk jet tempur F-4 dan F-5 buatan AS, jet tempur Sukhoi dan MiG Rusia, serta jet tempur buatan dalam negeri seperti Saeqeh dan Kowsar. Iran juga memiliki berbagai rudal balistik dan jelajah serta drone pengintai dan penyerang.
Selain itu, Iran diperkirakan memiliki tim peretas yang sering melakukan serangan balik terhadap serangan siber yang dilancarkan oleh Israel selama bertahun-tahun.