Seiring waktu, multiple sclerosis dapat menyebabkan kerusakan permanen pada serabut saraf. Penyakit ini merupakan penyakit kronis yang mempengaruhi setiap orang secara berbeda. Beberapa penderita mungkin mengalami perjalanan penyakit yang ringan dengan sedikit atau tanpa kecacatan sama sekali. Namun, sebagian lainnya akan mengalami penyakit yang semakin memburuk dan menyebabkan peningkatan kecacatan seiring waktu.
Penyebab Multiple Sclerosis
Penyebab pasti multiple sclerosis belum diketahui. Diperkirakan gen yang diwarisi dari orang tua atau faktor luar tertentu dapat memicu kondisi ini. Menurut Layanan Kesehatan Nasional UK, beberapa faktor yang diduga sebagai kemungkinan penyebab multiple sclerosis antara lain:
- Genetik: Multiple sclerosis tidak diturunkan secara langsung, namun orang-orang dengan hubungan keluarga yang dekat dengan penderita lebih mungkin mengembangkannya.
- Kurang Sinar Matahari dan Vitamin D: Multiple sclerosis lebih sering terjadi di negara-negara yang jauh dari garis khatulistiwa.
- Merokok: Orang yang merokok dua kali lebih mungkin terkena multiple sclerosis dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.
- Obesitas Remaja: Orang yang mengalami obesitas selama masa remaja memiliki peningkatan risiko terkena multiple sclerosis.
- Infeksi Virus: Infeksi, terutama yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr (penyebab demam kelenjar), mungkin memicu sistem kekebalan tubuh sehingga menyebabkan multiple sclerosis pada beberapa orang.
- Jenis Kelamin: Perempuan 2 hingga 3 kali lebih mungkin terkena multiple sclerosis dibandingkan laki-laki, meskipun alasannya belum jelas.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami lebih lanjut tentang penyebab multiple sclerosis dan apakah ada tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegahnya.
Gejala Multiple Sclerosis
Gejala multiple sclerosis dapat bervariasi pada setiap orang, sehingga sulit untuk diprediksi. Permulaan dan durasi gejala biasanya bergantung pada tipe spesifiknya. Gejala bisa muncul dalam beberapa hari dan hilang dengan cepat, atau berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun.
Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke NIH, gejala awal multiple sclerosis sering kali meliputi :
- Masalah penglihatan seperti penglihatan kabur atau ganda.
- Neuritis optik, yang menyebabkan nyeri pada gerakan mata dan kehilangan penglihatan dengan cepat.
- Kelemahan otot, seringkali pada tangan dan kaki, serta kekakuan otot disertai kejang otot yang menyakitkan.
- Kesemutan, mati rasa, atau nyeri pada lengan, kaki, badan, atau wajah.
- Kecanggungan, terutama kesulitan menjaga keseimbangan saat berjalan.
- Masalah kontrol kandung kemih.
- Pusing yang terputus-putus atau terus-menerus.
Multiple sclerosis juga dapat menyebabkan gejala di kemudian hari, seperti :
- Kelelahan mental atau fisik yang menyertai gejala awal saat serangan.
- Perubahan suasana hati seperti depresi atau kesulitan dalam ekspresi atau kontrol emosi.
- Disfungsi kognitif seperti masalah konsentrasi, melakukan banyak tugas, berpikir, belajar, atau kesulitan mengingat atau menilai.
- Kelemahan otot, kekakuan, dan kejang yang cukup parah sehingga memengaruhi cara berjalan atau berdiri.
Dalam beberapa kasus, multiple sclerosis dapat menyebabkan kelumpuhan sebagian atau seluruhnya, terutama pada individu yang tidak diobati atau memiliki penyakit lanjut.