Seni adalah manifestasi keindahan yang dapat dirasakan, didengar, dan dilihat oleh mata dan jiwa manusia. Dalam Surat Ali Imran ayat 14, Al-Qur’an membahas keindahan dunia dan akhirat. Allah SWT menyebutkan beberapa aspek keindahan dunia sebagai nikmat-Nya.
“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa wanita-wanita, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang,” kata Allah dalam ayat tersebut. Itu adalah kesenangan hidup di dunia, dan hidup di sisi Allah adalah tempat yang baik untuk kembali.
Salah satu pesan penting dari ayat tersebut adalah bahwa kecenderungan manusia untuk mencintai keindahan dan kemewahan dunia, yang mencakup hasrat terhadap wanita, keturunan, harta, dan kekayaan. Ini adalah sifat alami manusia untuk menginginkan hal-hal indah dalam kehidupan mereka.
Pandangan Islam menggarisbawahi betapa pentingnya cinta terhadap keindahan untuk mendorong orang untuk bekerja dan bekerja. Namun, cinta terhadap kemewahan dunia harus didasari dengan pengetahuan bahwa semua keindahan di dunia ini bersifat sementara dan tidak dapat dipertahankan. Jika tidak, orang dapat menghabiskan seluruh hidupnya untuk mengejar kebahagiaan duniawi dan melupakan kebahagiaan akhirat.
Menurut Islam, cinta terhadap keindahan adalah fitrah manusia, atau sunnatullah. Jika seseorang menolak keindahan, mereka dianggap telah kehilangan sifat kemanusiaannya. Namun, sangat penting untuk menghindari meletakkan kebahagiaan sepenuhnya pada aspek dunia semata, karena ini dapat menyebabkan sombong dan jauh dari kejujuran.
Dua prinsip utama yang membentuk pemahaman Islam tentang keindahan adalah sebagai berikut :
1. Mengakui bahwa Allah SWT adalah sumber semua keindahan yang tak tertandingi.
2. Beribadah dengan keindahan yang dicintai Allah, seperti hati yang ikhlas, perkataan yang benar, ibadah seperti shalat dan puasa, serta akhlak yang baik, seperti rendah hati, santun, berani, mulia, dan pemurah.
Oleh karena itu, seni budaya Islami adalah manifestasi cinta terhadap Allah, yang ditunjukkan dalam karya seni, sastra, seni rupa, kaligrafi, seni ukir, seni arsitektur, dan cara orang berinteraksi dan berkumpul. Diharapkan bahwa semua ini mencerminkan nilai-nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan.
Sebaliknya, setan dapat menggunakan seni budaya untuk menggoda orang dan menjauhkan mereka dari kebenaran. Salah satu taktik setan adalah membuat semua yang ada di dunia, termasuk wanita, harta, dan tahta, tampak indah. Orang sering melakukan kesalahan karena terlalu tertarik pada harta.
Sangat penting untuk menjaga keselarasan antara seni budaya dan prinsip kebenaran dan kebaikan yang diinginkan Allah karena seni budaya dapat merusak dan bertentangan dengan ajaran Islam dan nilai-nilai Pancasila.
Dengan memahami konsep ini, kita dapat mengatakan bahwa keindahan adalah anugerah Allah SWT; seni budaya Islami adalah ekspresi cinta dan nilai-nilai Allah SWT; dan seni budaya yang menggoda dan menjauhkan orang dari nilai-nilai iman dan kebenaran adalah seni budaya yang dapat digunakan oleh setan.