Membuat Air Selokan Menjadi Bersih, Inovasi Pengolahan Limbah Rumah Tangga
Seorang pria paruh baya menyirami tanaman di pinggir selokan kampungnya di tengah suasana siang yang berganti menjelang sore di salah satu perkampungan yang asri di Surabaya barat. Memakai kaos wangki dan celana olahraga panjang, ia memastikan debit air yang masuk ke bak penampungan air dan memberi makan ikan nila di dalamnya. Akit Sumarto adalah warga Kebraon Indah Permai (KIP) Surabaya yang mengelola air selokan untuk menyirami tanaman dan budi daya ikan nila.
Aktis dapat mengubah air selokan dan limbah rumah tangga menjadi air yang dapat digunakan dengan inovasi sistem pengolahan air limbah terpusat. Sementara kebutuhan untuk menyiram tanaman hanya 0,5 kubik per hari, hasil olahan air ini dapat mencapai 10 kubik per hari. Selain beberapa tahap pembersihan yang matang, proses ini melibatkan bakteri aerob dan anaerob.
Aktis telah berhasil menghasilkan air bersih untuk menyirami tanaman dan mengembangkan budi daya ikan nila sebagai indikator kualitas air. IPAL yang ada di KIP ini bukan hanya merupakan solusi praktis untuk mengelola limbah rumah tangga, tetapi juga menjadi contoh nyata tentang bagaimana kemandirian masyarakat dapat membantu pelestarian lingkungan.
Pemerintah setempat, termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, mengakui keberhasilan inisiatif Aktis selain di tingkat lokal. Program ini telah meningkatkan kesadaran lingkungan di masyarakat sekitar dan bahkan menarik perhatian petani di kampung halaman Aktis di Lamongan.
Kita belajar dari kisah Aktis bahwa kepedulian lingkungan dapat diwujudkan dalam tindakan. Seperti yang dilakukan Aktis secara autodidak, pendidikan lingkungan yang inklusif dan berkelanjutan adalah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya pelestarian lingkungan. Semoga kisah inspiratif Aktis Sumarto ini dapat menggugah kita semua untuk menjadi lebih peduli dan melakukan hal-hal untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih baik.