“Perjuangan Mengatasi Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Indonesia”
BABS (Buang Air Besar Sembarangan) masih merupakan masalah serius di negara berkembang seperti Indonesia, bahkan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Praktik ini mengakibatkan pencemaran air minum dan makanan serta berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.
Pentingnya sanitasi belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat, dan beberapa faktor memicu perilaku BABS, seperti anggapan bahwa membangun jamban terlalu mahal atau lebih nyaman buang air di tempat terbuka seperti sungai, ladang, atau parit.
Sanitasi mencakup lebih dari sekadar toilet, melibatkan faktor-faktor lingkungan fisik manusia. Lebih dari 1,7 miliar orang di seluruh dunia belum memiliki akses sanitasi dasar, dengan 494 juta orang masih melakukan BABS di tempat terbuka. Dampak sanitasi buruk termasuk gangguan kesejahteraan, masalah sosial dan ekonomi, peningkatan risiko penyakit menular, dan dampak negatif terhadap pendidikan dan pekerjaan.
WHO memperkirakan bahwa akses sanitasi yang tidak aman menyebabkan lebih dari 400 ribu kematian setiap tahun. Di Indonesia, diare adalah penyebab utama kematian balita, yang dapat disebabkan oleh sanitasi yang buruk.
Sanitasi yang buruk juga berkontribusi pada stunting dan masalah kesehatan lainnya. Indonesia berkomitmen mencapai akses sanitasi aman, dan upaya ini memerlukan kerja sama lintas sektor dan tingkat pemerintahan.
Kota Surabaya di Jawa Timur adalah salah satu contoh keberhasilan dalam mencapai 100 persen ODF (Open Defecation Free). Kota ini meningkatkan akses sanitasi aman melalui komitmen dan peningkatan anggaran dalam APBD.
Kegiatan pendekatan sosial oleh Tim Penggerak PKK Surabaya juga berperan penting dalam mendukung pola hidup bersih masyarakat. Pendekatan ini membantu masyarakat memahami pentingnya pola hidup bersih dan sanitasi yang baik.
Upaya bersama ini penting untuk mencapai target Indonesia yang bebas dari BABS dan memiliki akses sanitasi aman pada tahun 2024. Semoga kerja keras ini membawa Indonesia menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
 masih merupakan masalah serius di negara berkembang seperti Indonesia, bahkan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.){kind=link}