Widyawati, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan, mengatakan bahwa mempersiapkan untuk menciptakan generasi emas pada tahun 2045 dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kesehatan dan kualitas hidup generasi muda, termasuk anak-anak saat ini.
Widyawati mengatakan bahwa mempersiapkan generasi emas 2045 memerlukan banyak persiapan dan upaya yang kuat, terutama dalam bidang kesehatan. Namun, Indonesia masih menghadapi masalah di sektor ini, salah satunya adalah masalah gizi.
Kelebihan gizi, kekurangan gizi makro seperti protein, dan kekurangan gizi mikro seperti vitamin dan mineral adalah masalah nyata yang dihadapi Indonesia terkait kesehatan dan kualitas hidup generasi muda, terutama bayi dan anak-anak.
Selain itu, Widyawati menekankan bahwa malnutrisi dan pola makan yang tidak sehat adalah faktor risiko penyakit yang dapat memengaruhi kesehatan ke depan. Stunting, masalah gizi utama Indonesia, disebabkan oleh malnutrisi pada ibu hamil dan balita. Untuk memungkinkan generasi emas 2045 berkembang dengan baik, masalah ini harus segera diselesaikan.
Kurang gizi selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dapat menyebabkan stunting, yang menyebabkan anak terlambat berkembang dan tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seusianya. Widyawati berharap orang tua dapat mempersiapkan kesehatan anak mereka sejak dalam masa kehamilan dengan memberi tahu orang lain tentang perbaikan gizi.
Kementerian Kesehatan RI juga telah melakukan banyak hal untuk mengurangi stunting, seperti program Aksi Bergizi di sekolah untuk remaja putri di SMP atau SMA, dan Kelas Ibu Hamil untuk mengajarkan ibu hamil tentang nutrisi yang sehat, persiapan persalinan, perawatan pasca persalinan, dan bagaimana menjaga bayi mereka. Semoga upaya-upaya ini akan membantu Indonesia mewujudkan generasi emas pada tahun 2045.