Mendagri Memperhatikan Pertumbuhan Ekonomi Dunia dan Posisi Indonesia
Bandung, Penjuru – Menurut Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri, Indonesia saat ini berada di antara negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.
Tingkat pertumbuhan tahunan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berada di posisi ke-53 dari 185 negara, menurut data yang dianalisis pada 17 Maret 2024 oleh tradingeconomics.com dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Tito mengeluarkan keterangan resmi di Jakarta pada hari Senin, mengatakan, “Dalam konteks Indonesia, kita dapat bersyukur bahwa pertumbuhan ekonomi kita masih stabil di atas 5 persen, dan ini telah diakui oleh dunia sebagai prestasi yang cukup baik.”
Banyak negara lain mengalami tekanan ekonomi yang signifikan, meskipun Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonominya. Jepang, misalnya, telah mengalami resesi setelah pertumbuhan ekonominya menurun selama dua kuartal berturut-turut.
Tito, bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan, meminta seluruh pimpinan daerah untuk terus memantau Indeks Perkembangan Harga (IPH) dan Indeks Harga Konsumen (IHK) di daerah mereka masing-masing.
Selain itu, dia menyatakan bahwa pengendalian inflasi ini harus menjadi perhatian utama bagi kita semua karena hal ini tidak hanya berdampak pada situasi ekonomi tetapi juga membantu masyarakat. Kita perlu memantau setiap wilayah dengan teliti.
Tito juga meminta pemerintah daerah untuk waspada terhadap bencana alam seperti La Nina, yang telah menyebabkan banjir di banyak wilayah Indonesia baru-baru ini. Hal ini dapat berdampak negatif pada produksi makanan domestik.
Tito menyatakan bahwa kita harus bekerja sama dengan semua pihak baik dari pusat maupun daerah untuk mengontrol situasi di wilayah masing-masing dan memberikan intervensi yang tepat pada daerah yang membutuhkan.
Selain itu, Tito menegaskan bahwa sepuluh provinsi yang memiliki tingkat inflasi tertinggi pada bulan Februari termasuk Papua Selatan, Gorontalo, Papua Tengah, Bengkulu, Papua Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, dan Lampung.
Meskipun demikian, sepuluh kabupaten dengan inflasi tertinggi adalah Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Toli-toli, Pasaman Barat, Wajo, Gorontalo, Rembang, Halmahera Tengah, Kampar, dan Muara Enim.
Baubau, Bekasi, Bengkulu, Probolinggo, Balikpapan, Jambi, Bogor, Sibolga, Kupang, dan Samarinda adalah sepuluh kota dengan inflasi tertinggi.
Dia menyimpulkan, “Tentu kami menghargai daerah-daerah yang telah mencapai tingkat inflasi yang rendah, namun kami juga menekankan agar tetap menjaga agar angka inflasi tetap di bawah rata-rata nasional, yaitu 2,75% (inflasi nasional tahunan bulan Februari).”