Mendampingi ODGJ dengan Kasih Sayang
Peduli terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) merupakan sebuah tanggung jawab yang memerlukan komitmen yang kuat, kesabaran yang tak terbatas, dan cinta kasih sayang yang tulus. Tanpa adanya sikap welas asih yang merupakan manifestasi dari cinta kasih total, seperti yang ditunjukkan oleh Shodikin, pemilik rumah pemulihan bagi pasien dengan gangguan jiwa, upaya untuk mendampingi mereka yang seringkali dianggap terpinggirkan dalam masyarakat akan sulit untuk bertahan. Hal ini terutama karena proses pemulihan ODGJ tidak dapat dijadwalkan dengan pasti, dan sering kali tidak ada jaminan kapan seseorang dapat sembuh sepenuhnya dan diterima kembali oleh keluarga dan masyarakat.
Menanggapi kebutuhan akan bantuan bagi para ODGJ yang secara medis sudah dinyatakan sembuh namun masih sering mengalami kambuh, Shodikin mendirikan yayasan yang beroperasi atas biayanya sendiri, tanpa mengharapkan bantuan dari pihak lain. Yayasan ini kemudian mendapatkan perhatian dari Majelis Ilmu (MI), sebuah komunitas pembelajar ilmu kesadaran yang dipimpin oleh Prof Ridho Bayuaji, seorang guru besar di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Meskipun bidang keilmuannya adalah teknik sipil, Prof Ridho dan timnya belajar ilmu kesadaran yang diajarkan oleh Aswar, atau Bang Aswar.
Di yayasan tersebut, pendekatan terhadap pemulihan ODGJ lebih berfokus pada pendampingan jiwa dan dimasukkan unsur spiritualitas, selain pengobatan medis yang dilakukan di rumah sakit jiwa. Tim MI berusaha untuk menunjukkan kasih sayang yang tulus kepada para pasien, membantu mereka memulihkan kepercayaan diri mereka dan menghargai setiap individu sebagai makhluk Tuhan yang memiliki potensi unik. Meskipun belum ada metode khusus yang diterapkan, namun banyak perubahan positif yang terlihat pada para pasien, seperti mengurangi ketergantungan pada obat-obatan kimia dan memperbaiki hubungan sosial dengan orang lain.
Selain itu, yayasan ini juga mendapatkan dukungan dari masyarakat sekitar, yang memberikan pelatihan keterampilan hidup dan hiburan untuk para pasien. Tim MI tidak memaksakan target jumlah pasien yang harus sembuh dalam jangka waktu tertentu, namun lebih fokus pada memberikan pelayanan yang berkelanjutan dan membantu para ODGJ untuk kembali menjadi bagian yang berharga dari masyarakat. Dengan sikap rahman dan rahim yang dipancarkan, tim MI berharap dapat memberikan makna yang mendalam bagi kehidupan para ODGJ yang selama ini sering kali merasa terpinggirkan.