spot_img

Mengapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya!

Date:

Mengapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya!

Seseorang mungkin pernah merasakan perasaan tidak nyaman seolah-olah sedang diawasi oleh orang lain, meski sebenarnya tidak ada yang mengawasinya. Perasaan ini dapat muncul saat berjalan di jalan atau lorong yang sepi, dan meskipun tampaknya aneh, kondisi tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah. Berikut beberapa penyebab yang mungkin menjelaskan mengapa seseorang merasa diawasi.

Alasan Psikologis di Balik Perasaan Diawasi

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa penyebab umum mengapa seseorang merasa diawasi padahal tidak ada yang melakukannya :

  1. Peristiwa Traumatis Yang Mempengaruhi Amigdala : Psikolog klinis dan forensik, Leslie Dobson, menjelaskan bahwa salah satu penyebab perasaan diawasi bisa berasal dari peristiwa traumatis di masa lalu. Trauma tersebut dapat menyebabkan kewaspadaan berlebihan yang memengaruhi amigdala, bagian otak yang memproses emosi seperti stres dan kecemasan. “Jika amigdala terlalu aktif atau terganggu akibat kerusakan fisik atau trauma yang berkelanjutan, ini dapat menyebabkan peningkatan respons emosional seperti persepsi ancaman,” kata Dobson, dikutip dari LiveScience.
  2. Gejala Skizofrenia : Psikiater klinis Alice Feller mengungkapkan bahwa perasaan diawasi juga bisa menjadi gejala penyakit mental seperti skizofrenia. “Anda kehilangan kemampuan untuk bertanya-tanya apakah itu hanya perasaan. Anda kehilangan wawasan tentang proses tubuh dan mental Anda sendiri,” ujarnya. Kewaspadaan berlebihan atau paranoid ini berkaitan dengan peningkatan aliran darah di amigdala selama keadaan rileks. Hubungan yang tidak biasa antara amigdala dan area lain di otak juga dapat menunjukkan gangguan dalam memproses ancaman.
  3. Scopophobia : Seseorang mungkin merasa diawasi karena mengalami scopophobia, yaitu ketakutan berlebihan atau tidak wajar saat ditatap oleh orang lain. Dilansir dari WikiHow, penderita scopophobia sangat tidak nyaman melakukan kontak mata, menjadi pusat perhatian, atau berbicara di depan banyak orang.
  4. Suara Samar-Samar : Kadang-kadang, seseorang bisa menangkap suara yang samar-samar, yang kemudian diinterpretasikan oleh otak sebagai tanda bahwa ada seseorang yang mengawasinya. Otak merespons dengan menciptakan khayalan untuk menjelaskan suara tersebut tanpa konteks visual apa pun. Fenomena ini adalah bagian dari naluri bertahan hidup manusia dan bukan bermaksud untuk menakut-nakuti seseorang.

Dengan memahami penyebab psikologis di balik perasaan diawasi, kita bisa lebih memahami kondisi tersebut dan mencari cara untuk mengatasinya jika diperlukan. Jika perasaan tersebut terus berlanjut dan mengganggu, konsultasi dengan profesional kesehatan mental mungkin diperlukan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...