Mengapa Lumba-lumba Mengikuti Perahu? Penjelasan Ilmiah di Balik Kebiasaan Ini
Lumba-lumba sering terlihat berenang di depan atau di samping perahu yang sedang berlayar. Menurut IFL Science, kebiasaan ini telah ada sejak zaman perahu cepat di lautan. Bahkan orang Yunani pun mencatat kebiasaan lumba-lumba mengikuti perahu di laut Mediterania. Di era modern, lumba-lumba melakukan ini untuk memanfaatkan gelombang tekanan yang dihasilkan oleh perahu di bagian depan kapal. Lumba-lumba hidung botol, yang dalam bahasa Latin disebut Tursiops truncatus, terkenal karena menunggangi gelombang ini. Oleh karena itu, jenis lumba-lumba hidung botol merupakan spesies yang paling umum ditemui saat aktivitas wisata.
Hubungan Lumba-Lumba dan Kapal
Sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2009 menyelidiki pertemuan lumba-lumba dengan kapal. Para peneliti menemukan bahwa antara tahun 2003 dan 2006, mereka menemukan 201 kelompok lumba-lumba, tetapi hanya 44 kelompok yang menunjukkan perilaku interaktif dengan perahu. Ada dugaan bahwa mengikuti perahu dapat membantu lumba-lumba menghemat energi berenang. Namun, beberapa ilmuwan meragukan hal ini dan menduga bahwa lumba-lumba hanya melakukan kebiasaan ini untuk bersenang-senang. Studi lebih lanjut menunjukkan bahwa jenis kapal, aktivitas kapal, dan status mesin dapat memengaruhi tingkat interaksi lumba-lumba dengan perahu.
Dalam penelitian lain yang dipresentasikan dalam Konferensi Tahunan Masyarakat Cetacea Eropa ke-28, para peneliti menemukan bahwa wilayah laut juga memengaruhi kebiasaan ini. Lumba-lumba di Selat Istanbul, Turki, cenderung lebih aktif di pintu masuk selatan. Para peneliti menganggap bahwa lumba-lumba melakukan ini karena daerah tersebut lebih disukai untuk mencari makan. Namun, ada juga dugaan bahwa lumba-lumba senang bermain di sekitar perahu.
Alasan Lumba-Lumba
Selain berenang di depan atau di samping perahu, lumba-lumba juga terkenal karena melompat dari air. Lumba-lumba jenis Stenella longirostris, yang biasanya hidup di lautan tropis dan subtropis, sering melakukan gerakan ini. Mereka dapat melakukan hingga tujuh putaran di udara terbuka setelah mempercepat gerakan mereka di dalam air dengan pompa ekor yang cepat. Alasan untuk perilaku melompat ini masih diperdebatkan, mulai dari menyampaikan emosi hingga menarik lawan jenis atau hanya sekedar bermain.
Percikan air dari gerakan ini mungkin berfungsi sebagai metode komunikasi, memberi tahu lumba-lumba lain tentang posisi mereka di air.
