Menko Menghargai Kontribusi BEV dalam Menguatkan Ekosistem Ramah Lingkungan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi investasi BEV yang dilakukan oleh perusahaan kendaraan berbasis baterai di Indonesia. Dia berharap investasi ini akan mendorong era kendaraan listrik dan ekosistem yang ramah lingkungan.
Menko Airlangga menyatakan, “Saya mengapresiasi investasi industri kendaraan bermotor berbasis baterai di Indonesia. Kami menyambut baik upaya untuk membuat kendaraan berbasis baterai lebih beragam dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat Indonesia,” dalam sambutan yang disampaikan melalui video pada peresmian produk dan jenama kendaraan berbasis baterai di Jakarta pada hari Kamis.
Airlangga menekankan bahwa industri otomotif memainkan peran yang signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dia menunjukkan bahwa pertumbuhan industri alat angkut selama sepuluh kuartal berturut-turut melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7,31%, dengan kontribusi 1,46% terhadap PDB.
Dia menyatakan bahwa industri mobil didukung oleh 26% industri kendaraan roda empat, yang memiliki kapasitas produksi 2,35 juta kendaraan per tahun, dengan produksi domestik sekitar 1 juta dan ekspor mendekati 500.000. Tenaga kerja secara tidak langsung mencapai 1,5 juta, mulai dari pasokan Tier 1 hingga Tier 3, yang masih didasarkan pada mesin pembakaran internal.
Menko Airlangga juga mengapresiasi komitmen produsen mobil yang telah meluncurkan BEV, dengan harapan bahwa ini akan memperkuat era kendaraan listrik dan ekosistem ramah lingkungan. Dia menyatakan bahwa penjualan kendaraan listrik di Indonesia akan meningkat, mencapai 17 ribu unit pada tahun 2023, dan hampir 80 ribu unit jika termasuk BEV dan hibrida.
Dia juga menyatakan bahwa ekspor mobil listrik mencapai 1.504 unit, sedangkan penjualan hibrida mencapai 54.656 unit dan ekspor 27.310 unit. Informasi dari diskusi dengan eksekutif BYD menunjukkan nilai investasi mereka sebesar 1,3 miliar dengan kapasitas produksi 150 ribu unit.
Menko Airlangga berharap peluncuran mobil berbasis baterai hari ini akan meningkatkan minat masyarakat Indonesia terhadap mobil listrik. Airlangga menyatakan bahwa pemerintah terus memberikan insentif, seperti bea masuk roda empat sebesar 0 persen untuk kendaraan penuh dibangun (CBU) dan penuh dibongkar (CKD), serta insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan roda empat dalam percepatan kendaraan listrik.
Airlangga menyimpulkan, “Pemerintah terus mendorong BYD untuk meningkatkan konten lokal untuk meningkatkan daya saing industri dan melakukan integrasi.”
