Menko PMK Mendorong Para Santri untuk Menjadi Pemimpin Masa Depan
Menurut Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), para santri harus menjadi pemimpin masa depan.
Dengan mengembangkan empat elemen penting, Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), memberikan dorongan kuat kepada para santri untuk menjadi pemimpin masa depan. Sehat, cerdas, kuat, dan berakhlakul kharimah adalah empat unsur yang disebutkan Muhadjir Effendy dalam sebuah acara Pidato Kebangsaan dan Do’a Bersama Untuk Negeri di Stable Berkuda Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, pada hari Rabu.
Dia mengatakan bahwa memiliki moral yang baik dan akhlakul karimah adalah langkah awal yang penting, tetapi tidak cukup untuk menjadi pemimpin di tahun 2045. Selain itu, para santri harus mempertahankan kesehatan, meningkatkan kecerdasan, dan memperkuat diri mereka sendiri.
Muhadjir Effendy menekankan bahwa santri harus memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik, dan dia menekankan bahwa mereka harus berolahraga dan mendapatkan nutrisi yang baik untuk menjadi sehat secara fisik.
Selain itu, Menko PMK ingin pondok pesantren mengajarkan ilmu duniawi dan agama secara seimbang. Ia menyatakan bahwa kedua komponen ini harus diintegrasikan dengan seimbang agar para santri dapat menjadi orang yang berakhlakul kharimah dan mahir dalam ilmu pengetahuan dunia.
Muhadjir Effendy juga menekankan bahwa pondok pesantren harus memprioritaskan kesehatan dan perkembangan santri, termasuk gaya hidup dan lingkungan yang mendukung pertumbuhan mereka, dalam menciptakan generasi yang unggul dan berdaya saing.
Muhadjir Effendy menegaskan bahwa kecerdasan adalah dasar untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dalam pendidikan. Menurut data Kementerian Agama, ada lebih dari 39.000 pesantren dengan lebih dari 4 juta siswa pada tahun 2022/2023. Jumlah ini tidak termasuk santri yang tidak terdaftar di Kementerian Agama dan alumnus pesantren.
Selain itu, banyak figur penting hadir di acara tersebut, seperti Penjabat Bupati Musi Banyuasin Apriyadi; Koimuddin, Staf Ahli Gubernur Sumatera Selatan Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik; Faris Al-Haq, Pengasuh Pondok Pesantren Buntet di Cirebon, Jawa Barat; dan KH Nur Muhammad Hidayat, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Forum Pesantren Sumatera Selatan (DPD Forpess) bersama stafnya.