Menlu Tegaskan RI Fokus Kerja Sama Ekonomi dengan 10 Negara Sahabat
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi, menyatakan bahwa fokus utama hubungan bilateral dengan 10 negara sahabat adalah kerja sama ekonomi, setelah mereka baru-baru ini menyerahkan surat kepercayaan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) kepada Presiden Joko Widodo di Jakarta pada Jumat.
“Fokus hubungan bilateral kita dengan 10 negara tersebut akan banyak terfokus pada kerja sama ekonomi,” kata Retno Marsudi. Pada hari yang sama, keterangan yang terterima dari Sekretariat Presiden di Jakarta menyampaikan pernyataan ini.
Denmark, Kamboja, Kazakhstan, Rwanda, Pakistan, Cile, Laos, Kanada, Yordania, dan Angola adalah 10 negara yang termaksud. Para duta besar negara-negara ini yang memiliki otoritas penuh telah menyerahkan surat kepercayaan, yang menandai mulainya operasi mereka di Indonesia. Surat kepercayaan terserahkan pada hari yang sama di Istana Merdeka, Jakarta.
Selain itu, Rento Marsudi menjelaskan bahwa tren perdagangan Indonesia dengan 10 negara sahabat tersebut meningkat setiap tahunnya, dan Indonesia berhasil mencatatkan surplus perdagangan dengan mereka. Ia menekankan bahwa perdagangan terbesar terlakukan dengan Pakistan, yang pada tahun lalu mencapai lebih dari 4,5 miliar dolar AS. Yordania juga memimpin dalam investasi, dengan jumlah tertinggi hampir 500 juta dolar.
Dalam konteks ini, Retno Marsudi menyatakan bahwa perjanjian investasi sedang bernegosiasikan dengan Kazakhstan. Dan bahwa investasi Indonesia dengan Kamboja, Yordania, dan Angola telah meningkat.
Menlu Retno menegaskan selain kerja sama ekonomi, juga penting bekerja sama dalam hal perlindungan WNI, kerja sama industri, & transisi energi. Indonesia tengah berusaha mengatasi penipuan online bersama Laos dan Kamboja. Sementara itu, kerja sama di bidang industri strategis terutama dengan Pakistan dan Kambojaterus terkembangkan, dan Indonesia sedang mengembangkan kerja sama untuk transisi energi dengan Denmark.