Menparekraf : Indonesia Membutuhkan Investasi Lebih Banyak dalam Sektor Pariwisata
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menekankan indonesia membutuhkan akan investasi yang lebih besar dalam sektor pariwisata.
Pada Forum Internasional Investasi Pariwisata 2024 di Jakarta, Sandiaga mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, investasi di sektor pariwisata mencapai 3.604 juta dolar AS atau sekitar Rp58,64 triliun. Namun demikian, sebanyak 80 persen dari investasi tersebut terpusat pada hotel berbintang, restoran, kafe, dan pusat kebugaran.
Di kuartal pertama tahun 2024, realisasi investasi pariwisata mencapai 943,40 juta dolar AS (Rp15,35 triliun) dari target 3.000 juta dolar AS (Rp48,91 triliun). Sektor bisnis yang paling banyak menarik investasi asing langsung (FDI) selama periode tersebut adalah hotel berbintang, restoran, dan hotel apartemen.
Sandiaga menegaskan perlunya investasi lebih lanjut dalam ekosistem pariwisata, termasuk pengembangan produk pariwisata berkelanjutan dan pariwisata berbasis masyarakat yang inklusif. Indonesia membutuhkan investasi sebesar 15 hingga 20 miliar dolar AS untuk mendukung pariwisata berkelanjutan.
Menteri Pariwisata ini optimis bahwa Forum Internasional Investasi Pariwisata (ITIF) 2024 akan menarik lebih banyak investor dari dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia, tidak hanya terbatas pada hotel, restoran, dan kafe, tetapi juga infrastruktur pendukung pariwisata.
Indonesia telah mendapat pengakuan sebagai destinasi wisata ramah Muslim terbaik di dunia oleh Global Muslim Travel Index (GMTI) pada tahun 2023 dan 2024. Ini ditambah dengan peningkatan signifikan posisi Indonesia dalam Indeks Pengembangan Pariwisata 2024, dari peringkat ke-32 menjadi ke-22.
Sandiaga Uno menyampaikan keyakinannya bahwa investasi tiga kali lipat lebih besar dapat diciptakan dalam sektor-sektor ini.
Dengan komitmen untuk meningkatkan investasi dalam sektor pariwisata, Indonesia berharap dapat memperkuat ekonomi serta meningkatkan daya tarik destinasi wisata secara berkelanjutan dan inklusif untuk masyarakat lokal dan wisatawan internasional.