Menparekraf : Konferensi Tingkat Tinggi AIS Forum Memberikan Dampak Positif pada Pariwisata Bali
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, sektor pariwisata Bali sangat diuntungkan dari Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States Forum (KTT AIS Forum) 2023, yang diadakan pada tanggal 10-11 Oktober.
Dalam sebuah pernyataan resmi yang diterbitkan pada hari Kamis, Menparekraf Sandiaga menjelaskan bahwa hasil positif ini terutama ditunjukkan oleh peningkatan tingkat hunian hotel di Nusa Dua dan wilayah sekitarnya.
Sandiaga memperkirakan hasil pertemuan internasional ini, yang dihadiri oleh 51 negara pulau dan kepulauan dari seluruh dunia, dapat mencapai 1,5 juta hingga 2 juta dolar AS. Proyeksi ini didasarkan pada perkiraan rata-rata 1.500 dolar AS per kunjungan wisatawan asing.
Sandiaga menyatakan bahwa dampak dari acara MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) ini, yang melibatkan lebih dari 50 negara dan diperkirakan dihadiri oleh 1.000 peserta, dapat sangat signifikan.
Sandiaga percaya bahwa dampaknya tidak hanya akan berdampak pada fasilitas akomodasi, tetapi juga akan mencakup pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebagai contoh, seorang pejabat tinggi dari Papua Nugini membelanjakan lukisan seniman Bali senilai 15 ribu dolar untuk produk ekonomi kreatif.
Sandiaga menyatakan bahwa ini menunjukkan bahwa wisatawan MICE berbelanja dengan kualitas tinggi, yang dapat berdampak besar pada ekonomi lokal.
Selain itu, Sandiaga menyatakan bahwa KTT AIS Forum 2023 menawarkan peluang investasi dalam pariwisata Indonesia, khususnya dalam sektor pariwisata berkelanjutan. Beberapa investor menghadiri berbagai acara sampingan di acara tersebut.
Sandiaga menyatakan bahwa investasi yang diperlukan untuk mendukung pariwisata berkelanjutan di seluruh dunia mencapai sekitar 100 miliar dolar AS, dengan Indonesia menargetkan investasi antara 6 miliar hingga 8 miliar dolar AS.
Sandiaga menyatakan, “Namun, yang lebih penting dari semuanya, Forum Negara Pulau dan Kepulauan ini ingin mendorong pengembangan ekonomi hijau dan kesiapan sektor pariwisata untuk menghadapi ancaman perubahan iklim.”