Menparekraf : Pertumbuhan Wisatawan Tetap Positif Meski Ada Serangan PDNS
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan bahwa jumlah wisatawan masih menunjukkan pertumbuhan yang baik meskipun terjadi serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, yang berdampak pada layanan imigrasi.
“Per hari ini, kunjungan wisatawan melalui tiga pintu utama—Jakarta, Bali, dan Kepulauan Riau—masih terus meningkat. Saya baru saja memeriksa pagi ini, dan Bali mencatat angka 20.000 wisatawan, yang merupakan pertumbuhan lebih dari 30 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Sandiaga saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari Senin.
Sandiaga mengungkapkan bahwa pihaknya baru saja menyelesaikan desktop audit, sebagai bagian dari proses audit yang berfokus pada dokumentasi dan sertifikasi untuk memastikan keakuratan dan aktualitas audit.
Menurutnya, sistem di Kemenparekraf saat ini dalam kondisi siap untuk pelayanan publik. Namun, ia menekankan bahwa serangan siber terhadap PDNS 2, yang berdampak pada layanan imigrasi, perlu segera diatasi.
“Jika masalah ini tidak ditangani dan tidak diselesaikan, antrean yang panjang dan berita negatif dapat mempengaruhi kunjungan wisatawan luar negeri ke Indonesia dalam jangka menengah. Saya harus memastikan ini tidak mengganggu,” ujarnya.
Mengenai serangan terhadap PDNS 2, Dirjen Imigrasi Silmy Karim secara terpisah menyatakan bahwa mereka akan menyiapkan sistem pencadangan data yang paling cepat di antara kementerian/lembaga lain. Dalam konferensi pers “Upaya Pemulihan Pelayanan Keimigrasian, Dampak Server PDN Kominfo Down” di Pakubuwono, Jakarta, pada Jumat (28/6),
Silmy mengungkapkan bahwa sistem pencadangan ini dapat menyimpan data dalam waktu paling lambat satu jam jika serangan siber terjadi di masa depan.
Saat PDNS terkena serangan ransomware pada Kamis (20/6), Imigrasi hanya membutuhkan waktu dua hari untuk menyelamatkan data melalui backup di Pusat Data Keimigrasian (Pusdakim).