Menperin : Hannover Messe 2024 Sebagai Kesempatan Memperkenalkan Potensi Ekonomi RI
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa kehadiran Indonesia dalam ajang pameran industri terkemuka dunia, Hannover Messe 2024 di Jerman, merupakan kesempatan emas untuk memperkenalkan potensi ekonomi dan teknologi industri Indonesia kepada dunia.
Menurutnya, perhelatan tersebut memiliki signifikansi penting karena dapat meningkatkan ekspor, investasi, kerja sama, serta memperkuat citra Indonesia sebagai salah satu dari sepuluh negara teratas dalam menyumbang produk manufaktur dunia.
Partisipasi Indonesia pada tahun ini diikuti setelah menjadi Official Partner Country di Hannover Messe 2023, dan merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam kampanye kebijakan Making Indonesia 4.0.
Menurut Menperin, kehadiran Indonesia di ajang tersebut mencerminkan komitmen dan keseriusan dalam mengikuti perkembangan dinamika industri global serta mendukung ekosistem inovasi yang terus berkembang, dengan fokus pada sektor-sektor seperti manufaktur, teknologi produksi, dan energi.
“Dengan program Making Indonesia 4.0, Indonesia bertujuan untuk meningkatkan daya saing di sejumlah sektor utama ekonomi, termasuk di antaranya sektor kendaraan listrik, biofuel, dan sumber daya terbarukan,” ungkapnya saat membuka Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 di Jerman.
Pada pameran kali ini, terdapat sembilan perusahaan Indonesia dari berbagai sektor industri yang ikut serta sebagai co-exhibitor di Paviliun Indonesia, menampilkan beragam produk inovatif dan solusi industri.
Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang tidak hanya berkelanjutan dan ramah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi sekarang dan mendatang, dengan menekankan pentingnya kolaborasi global.
“Untuk mencapai industri yang cerdas dan berkelanjutan, diperlukan kolaborasi yang kokoh antara berbagai pihak, termasuk pelaku industri, pemerintah, institusi akademik, dan komunitas,” tambahnya.
Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan target ambisius untuk tahun 2040, dengan 21 komoditas dalam peta jalan hilirisasi yang diperkirakan mencapai nilai investasi sebesar 545,3 miliar dolar AS. Selain itu, pada tahun 2025, sekitar 23 persen energi diharapkan berasal dari sumber energi baru terbarukan.
Pemerintah juga menargetkan penutupan seluruh pembangkit listrik tenaga batu bara pada tahun 2050, yang memerlukan investasi dan pembiayaan besar, setidaknya sebesar 1 triliun dolar AS hingga tahun 2060. Oleh karena itu, Hannover Messe diharapkan dapat menjadi dorongan bagi investasi Indonesia di sektor industri.