Menperin Mengundang Vietnam untuk Berkolaborasi dalam Pengembangan Kendaraan Listrik
Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian (Menperin), mengundang Vietnam untuk bekerja sama dalam berbagai potensi kerja sama, seperti pengembangan industri kendaraan listrik, industri hijau, ketahanan pangan, dan dukungan industri melalui penguatan penelitian dan sumber daya manusia. Sebagai bagian dari kunjungan kenegaraan Presiden RI Joko Widodo ke Vietnam, pernyataan tersebut disampaikan pada pertemuan antara Menperin Agus dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Vietnam, Nguyen Hong Dien, di Hanoi pada Kamis (11/1).
Menperin Agus meminta Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam untuk terus berbicara untuk meningkatkan kerja sama dan kolaborasi. Dengan 19,1 juta mobil dan 128 juta sepeda motor, pasar Indonesia sangat besar. Selain itu, diperkirakan permintaan baterai kendaraan listrik di Indonesia akan terus meningkat.
Menperin Agus berharap, dalam konteks ASEAN, Indonesia dan Vietnam dapat saling mendukung untuk menyelenggarakan Pertemuan Tingkat Menteri Industri yang rutin setiap tahun, mengingat peluang dan tantangan industri yang semakin meningkat. Dengan nilai produksi manufaktur global sebesar 1,4 persen, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-10 di dunia.
Sampai November 2023, investasi modal Indonesia di Vietnam mencapai 651,21 juta dolar AS dengan 120 proyek, menduduki posisi kelima di antara negara-negara ASEAN yang berinvestasi di Vietnam. Sementara itu, investasi Vietnam di sektor industri terus berfokus pada Indonesia, dengan realisasi investasi pada tahun 2023 sebesar 1,5 juta dolar AS, meningkat 6,1% dari tahun sebelumnya. Industri kertas, percetakan, logam dasar, barang logam, dan peralatan bukan mesin adalah sasaran investasi ini.
Dengan undangan untuk berkolaborasi dalam pengembangan kendaraan listrik, harapannya adalah kerja sama antara Indonesia dan Vietnam dapat menjadi tonggak penting dalam memajukan industri ini di kedua negara. Semoga upaya bersama ini tidak hanya menghasilkan inovasi yang berkelanjutan tetapi juga memperkuat hubungan bilateral yang erat antara kedua negara.