Mentan Ingatkan Distributor dan Pengecer Pupuk untuk Tidak Memainkan Harga
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya bagi seluruh distributor dan pengecer pupuk subsidi untuk tidak menghambat distribusi dan tidak memainkan praktik penjualan dengan harga yang tidak wajar, terutama di Provinsi Sulawesi Selatan.
Pada sebuah acara yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan di Sulawesi Selatan, Mentan menekankan bahwa Sulawesi Selatan (Sulsel) harus menjadi motor penggerak utama dalam mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Oleh karena itu, ia meminta agar distributor dan pengecer pupuk subsidi tidak menghambat distribusi demi terwujudnya harapan tersebut.
“Pertumbuhan produksi turun disebabkan oleh dua hal. Pertama, ketersediaan sarana produksi seperti pupuk yang tidak mencukupi, dan kedua, fluktuasi harga yang tidak stabil. Oleh karena itu, mari kita tidak mengganggu petani dengan praktek distributor dan pengecer pupuk yang menghambat produksi komoditas pangan,” tegas Amran.
Mentan juga menyampaikan bahwa pemerintah, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), telah meningkatkan alokasi pupuk subsidi untuk petani di seluruh Indonesia. Langkah ini diambil untuk membantu meningkatkan produktivitas pertanian nasional dan mencapai swasembada pangan.
“Pupuk merupakan salah satu komponen penting yang saat ini telah tersedia dengan baik,” tambahnya.
Selain itu, pemerintah juga sedang gencar mengimplementasikan program optimasi lahan dan pompanisasi untuk mengatasi ancaman kekeringan. Semua program ini harus dikerjakan secara bersama-sama agar Indonesia dapat mencapai status sebagai lumbung pangan dunia.
Amran juga mengungkapkan bahwa pemerintah pusat, melalui Kementerian Pertanian, telah menyediakan bantuan reguler dan bantuan bencana senilai Rp410 miliar untuk Sulawesi Selatan. Bantuan tersebut mencakup pupuk subsidi, alat mesin pertanian (alsintan), handsprayer, pompa air, traktor, benih, dan bibit.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Zudan Arif Fakrulloh, mengajak petani di wilayahnya untuk memanfaatkan bantuan Kementan secara optimal, khususnya dalam meningkatkan produksi padi dan jagung sebagai komoditas strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad), Letnan Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, juga mengapresiasi langkah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam menjadikan lahan rawa sebagai lahan produktif. Salah satu langkahnya adalah melalui penguatan benih dan program pompanisasi untuk mengatasi kekeringan panjang,” tutupnya.