Menteri ATR Terus Mengintegrasikan Aturan Administrasi Tanah dan Air
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terus mengintegrasikan aturan administrasi tanah dan air guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan kelestarian alam.
“Ini juga sesuatu yang harus kita terus bicarakan, mengintegrasikan semua elemen yang terlibat dalam pengaturan administrasi tanah dan air. Jadi bicara tanah air itu tidak terlepas satu sama lain, oleh karena itu Kementerian ATR/BPN tentu punya kepentingan juga untuk bisa menghadirkan kebijakan-kebijakan yang bisa mengakomodasi berbagai kepentingan dan kebutuhan,” ujar AHY, usai menghadiri acara pembukaan World Water Forum Ke-10, di Nusa Dua, Bali, pada hari Senin.
AHY menegaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk mempersiapkan lahan bagi infrastruktur air seperti bendungan dan embung.
“Benar, kalau kita bicara air tidak terlepas dari lahannya itu seperti apa, kita ingin misalnya pengairan terhadap lahan pertanian lancar, dibutuhkan lahan sekian hektare misalnya di suatu lokasi, kabupaten atau kota tertentu, maka kita harus yakinkan lahan tersebut memang dipersiapkan dengan baik secara hukum kemudian kalau itu masih di areal kehutanan tentu kita berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan misalnya, dan pemerintah daerah harus terus dilibatkan,” katanya.
Kementerian ATR/BPN sendiri bertekad untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pelestarian alam.
“Kami punya komitmen ingin mendukung penuh segala sesuatu yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi, tapi juga menjaga kelestarian alam,” kata AHY.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pencapaian pemerintah dalam membangun dan memperkuat infrastruktur air dalam negeri kepada para kepala negara yang menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi World Water Forum Ke-10, di Nusa Dua, Bali, pada hari Senin.
Kepala Negara menyoroti peran air yang penting bagi Indonesia dan menyebutkan bahwa air juga dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat, yang merupakan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara.
Presiden Jokowi menekankan pentingnya peran air bagi kehidupan manusia dan merujuk pada penelitian Bank Dunia yang memperkirakan kekurangan air dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen hingga tahun 2050.