Menteri ESDM Mengungkap Minat ENI dalam Pengembangan Bioenergi di Indonesia
Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan bahwa perusahaan minyak dan gas asal Italia, ENI, menunjukkan minat untuk mengembangkan bioenergi di Indonesia. Sambil menyatakan minat tersebut, Arifin juga menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi bioenergi yang besar.
“ENI datang ke sini, dia juga berminat untuk mengembangkan bioenergi dan kita juga punya sumbernya banyak,” kata Arifin di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, setelah menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Kementerian ESDM dan ENI.
Nota kesepahaman (MoU) ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, dan Chief Operating Officer (COO) Natural Resources ENI, Guido Brusco. Menurut Arifin, penandatanganan MoU ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Kementerian ESDM ke Kantor ENI di Italia pada 21-24 Januari 2024.
Arifin menjelaskan bahwa kerja sama ini menjadi langkah akselerasi untuk mencapai target emisi net zero (NZE) di Indonesia pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat. “Dengan adanya MoU ini, diharapkan ENI dapat membantu program dekarbonisasi di Indonesia dan mempererat hubungan kerja sama antara ENI dan Indonesia,” kata Arifin.
Isi dari MoU antara Kementerian ESDM dan ENI mencakup niat kerjasama terkait pengembangan bio-feedstock untuk produksi biofuels, teknologi berbasis alam dan berbasis teknologi untuk offset karbon, serta inisiatif lain terkait transisi energi dan dekarbonisasi. Ini termasuk program penangkapan dan penyimpanan karbon atau carbon capture storage/carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS) dan efisiensi energi.
ENI saat ini memegang participating interest (PI) pada 13 kontrak bagi hasil produksi di Indonesia, dengan produksi gas aktual ENI mencapai 705,6 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada tahun 2023.
