Menteri Koordinator Perekonomian : “Belt and Road Initiative” Membantu Pengembangan Ekonomi Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Belt and Road Initiative (BRI), yang dipromosikan oleh China, dapat sangat membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Airlangga menyatakan bahwa kerja sama ini sangat penting bagi Indonesia dalam hal pengembangan industri, teknologi, inovasi, dan sumber daya manusia.
Dia kemudian menjelaskan bahwa investasi China di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, mendorong pertumbuhan industri dan kawasan ekonomi tertentu di negara tersebut. Airlangga juga menyatakan bahwa investasi China di Indonesia telah melampaui 3,8 miliar dolar AS pada semester pertama tahun 2023, yang memberinya keyakinan bahwa kerja sama BRI akan terus mendorong pertumbuhan industri dan kawasan ekonomi di Sumatra Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi, dan Bali.
Forum Bisnis Indonesia-China telah mencapai kerja sama senilai Rp204 triliun dalam berbagai bidang, seperti infrastruktur, energi, manufaktur, dan pariwisata, kata Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Erick juga mengatakan bahwa masih ada potensi kerja sama dengan China senilai hingga Rp455 triliun.
Presiden Joko Widodo menghadiri pembukaan Belt and Road Forum (BRF) ketiga. Presiden Jokowi mengapresiasi perkembangan kerja sama BRI antara Indonesia dan China. Dia berharap kerja sama tersebut tetap berlandaskan prinsip kemitraan yang setara dan saling menguntungkan meskipun kondisi global yang tidak pasti. Selain itu, dia menekankan bahwa untuk menjaga keberlanjutan proyek BRI dan memperkuat fondasi ekonomi negara mitra tanpa mempersulit kondisi fiskalnya, transparansi sistem pendanaan, pemanfaatan tenaga kerja lokal, dan produk dalam negeri sangat penting.