Menteri Koordinator Polhukam : Muspida Rencanakan Lokasi Sementara untuk Pengungsi Rohingya
Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) dari 3 provinsi Riau, Aceh, dan Sumatera Utara sedang merancang tempat tinggal sementara untuk pengungsi Rohingya, menurut Menteri Koordinator Polhukam Mahfud MD.
Proses untuk mengelola pengungsi Rohingya sedang berlangsung. Kami mewakili tiga provinsi: Riau, Aceh, dan Sumatera Utara. Setelah mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta pada hari Senin, Mahfud menyatakan, “Mereka sedang melakukan pertemuan untuk menentukan satu lokasi yang bersifat sementara.”
Mahfud menekankan bahwa, dalam menangani pengungsi Rohingya, Indonesia bertindak berdasarkan prinsip kemanusiaan, bukan konvensi PBB tentang pengungsi.
Kita melakukan diplomasi kemanusiaan, membantu dan menyelamatkan orang. Namun, kita juga harus memperhatikan rakyat Indonesia yang juga mengalami kesulitan: “Kami juga lapar, kami juga miskin.” Ke-2nya harus membantu. Menurutnya, hak asasi manusia harus dilindungi oleh negara, dan proses tersebut masih berlangsung.
Menurut Mahfud, hal yang paling penting saat ini adalah bahwa pengungsi Rohingya tidak mengalami korban dalam penanganan mereka, dan pemerintah akan menentukan tempat dan tempat tinggal bagi mereka.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menyatakan bahwa pemerintah sedang menampung pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia untuk sementara waktu. Organisasi internasional, seperti Komisariat Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR atau United Nations High Commissioner for Refugees), berpartisipasi dalam diskusi tentang penanganan pengungsi Rohingya. Diskusi ini mencakup masalah sosial yang muncul di masyarakat di Aceh, Riau, dan Medan, di mana pengungsi Rohingya tinggal.
Dengan Muspida tengah berembuk untuk merencanakan lokasi penampungan sementara bagi pengungsi Rohingya, Indonesia menunjukkan komitmen dalam menanggapi situasi kemanusiaan ini. Harapannya, penanganan ini dapat dilakukan dengan penuh kebijakan dan kerja sama, mencerminkan semangat gotong royong dan tanggung jawab global.
