Menteri LHK Ajak Generasi Muda Berperan dalam Pengendalian Perubahan Iklim
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, Siti Nurbaya Bakar, pada hari Rabu di Kota Bogor, Jawa Barat, mengajak generasi muda Y dan Z untuk berperan aktif dalam upaya pengendalian perubahan iklim dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Menteri Siti Nurbaya menjelaskan bahwa upaya ini dilakukan melalui program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, dengan tujuan agar pada tahun 2030, sektor kehutanan dapat mencapai keseimbangan antara karbon yang diserap dan oksigen yang dihasilkan sehingga tidak ada lagi emisi GRK.
Pentingnya melibatkan generasi muda, menurut Menteri Siti Nurbaya, karena generasi Y dan Z memiliki ketertarikan, kepekaan, dan respons tinggi terhadap isu-isu lingkungan. Selain itu, jumlah generasi muda ini yang cukup besar, dengan rentang usia 10 hingga 45 tahun.
Menteri Siti Nurbaya memberikan contoh bahwa satu anak yang menanam 25 pohon seumur hidupnya dapat berkontribusi pada penanaman ratusan juta pohon di masa depan. Bibit-bibit pohon tersebut dapat diperoleh dari pusat persemaian besar di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor.
Selain itu, Menteri Siti Nurbaya juga menyoroti pentingnya persiapan generasi muda untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dia mengungkapkan keprihatinan bahwa jika generasi muda tidak dipersiapkan dengan baik, mereka mungkin akan menjadi tidak produktif di masa depan.
Dengan demikian, melalui keterlibatan dan pendidikan generasi muda, diharapkan Indonesia dapat mencapai puncak pembangunan pada tahun 2030 dan melanjutkan perjalanan menuju negara maju setelahnya.
Dengan melibatkan generasi muda dalam upaya pengendalian perubahan iklim, diharapkan akan tercipta kesadaran dan aksi yang kuat dalam menjaga lingkungan hidup untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.