Menteri Pertanian : Pertanian Modern Menurunkan Biaya Tanam Hingga 60%
Pertanian modern, menurut Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dapat mengurangi biaya tanam hingga 60% dibandingkan dengan pertanian tradisional. Ini termasuk penanaman padi di berbagai wilayah seperti Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada hari Rabu, Mentan Amran mengunjungi Kelompok Tani Barokah Blawong di Bantul, DIY. Dia mengatakan bahwa pemerintah ingin mengubah pertanian tradisional menjadi pertanian modern agar petani Indonesia dapat bersaing dengan negara lain.
Tujuan kami adalah meningkatkan efisiensi dengan menggunakan mesin tanam rice transplanter, panen dengan mesin, dan metode modern lainnya. Mentan Amran menyatakan bahwa biaya tanam dapat turun hingga 60% jika 20 orang diperlukan per hektar secara manual, tetapi hanya satu orang diperlukan dengan alat mesin.
Pertanian modern juga meningkatkan efisiensi dan biaya tanam, dengan pertumbuhan padi yang lebih merata. Tanam dapat diselesaikan dalam satu hari dengan alat mesin pertanian, sementara dalam pertanian tradisional, satu orang membutuhkan waktu dua puluh hari untuk menanam satu hektar.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran juga mengatakan lebih menguntungkan, generasi muda juga tertarik. Generasi milenial lebih tertarik untuk berpartisipasi dalam sektor pertanian berkat bantuan alat mesin yang disediakan pemerintah.
Jika sektor pertanian tidak menguntungkan, generasi milenial tidak akan tertarik padanya. Pemerintah berharap dapat menurunkan biaya pertanian modern hingga 60% dan meningkatkan produksi hingga 50%.
Selain itu, Mentan Amran mengatakan bahwa dengan transformasi ini, petani sekarang hanya memerlukan 1 orang dengan teknologi yang lebih efisien, memungkinkan petani lain untuk beralih ke bisnis ekonomi lain, seperti memelihara ayam atau bebek, yang meningkatkan produktivitas dan nilai tukar petani.