Menteri PPPA Hargai Komitmen APSAI dalam Mewujudkan Indonesia Layak Anak
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, memberikan apresiasi kepada Asosiasi Perusahaan Anak Indonesia (APSAI) yang telah menganugerahkan penghargaan Perusahaan Layak Anak (PLA) 2024 kepada delapan perusahaan swasta terkemuka. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang memenuhi standar penerapan sepuluh prinsip bisnis layak anak, sesuai dengan pedoman yang diinisiasi oleh Unicef dan Save The Children.
“Penganugerahan ini adalah momentum penting bagi dunia usaha, yang memiliki peran krusial dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak di Indonesia. Perusahaan tidak hanya harus berorientasi pada penggunaan CSR, tetapi juga harus menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam praktik bisnis mereka untuk memastikan kepentingan terbaik bagi anak-anak,” ujar Bintang dalam acara Anugerah Perusahaan Layak Anak (PLA) 2024 di Jakarta pada Senin (29/7).
Bintang menekankan bahwa sumber daya yang paling berharga bagi suatu bangsa adalah anak-anak, yang merupakan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, ia mengajak sektor bisnis untuk berinvestasi dalam pemenuhan hak-hak dan perlindungan anak.
“Tentu pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha sangat penting dalam pemenuhan hak anak-anak Indonesia,” tambahnya.
Bintang juga mencatat hasil Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja tahun 2021 yang menunjukkan tingkat kekerasan yang masih tinggi. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mewujudkan kesejahteraan anak.
“Kita melihat kekerasan terhadap anak melalui media sosial, seperti bullying di sekolah, kekerasan seksual, bahkan kekerasan di lingkungan pendidikan. Ini adalah tantangan besar yang harus kita selesaikan,” jelasnya.
Rahmat Hidayat, Government Vice Director Danone Indonesia, menjelaskan bahwa peran dunia usaha dalam menerapkan PLA termasuk menciptakan regulasi yang mendukung anak, mulai dari gizi hingga keselamatan anak. Danone Indonesia, misalnya, menyediakan cuti melahirkan selama enam bulan dan hak cuti 10 hari kerja bagi suami.
“Perusahaan harus membangun infrastruktur yang ramah anak, seperti ruang laktasi dan daycare, serta berfokus pada kesehatan dan pendidikan,” tambah Rahmat.
Ketua Umum APSAI, Wida Septarina, menyatakan bahwa delapan perusahaan yang mendapatkan predikat PLA tahun ini berasal dari berbagai sektor, termasuk otomotif, pertambangan, pariwisata, FMCG, dan layanan kesehatan. Penilaian dilakukan melalui tiga tahap: self-assessment, penjurian dewan penilai, dan survei langsung ke perusahaan.
“Proses penilaian melibatkan sekitar 10 prinsip dan 23 indikator yang harus dijawab oleh perusahaan. Asesor melakukan survei lapangan dan menyusun laporan yang kemudian dipresentasikan kepada Dewan Penilai. Standar PLA disusun berdasarkan metodik level menggunakan sistem ISO 94-2000,” ungkap Wida.
Perusahaan-perusahaan yang dianugerahi PLA 2024 adalah CV Fajar Farma, PT Surya Prima Cipta, PT Pacific Place Jakarta, PT Unilever Indonesia, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Danone), PT United Tractor, PT Astra International, dan PT Amman Mineral Nusantara.