“Menteri PPPA : Kesenjangan Gender Berdampak pada Stunting Anak”
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, menekankan bahwa kesenjangan akses informasi bagi perempuan berdampak pada stunting anak.
“Stunting terkait erat dengan isu gender, perempuan, dan anak, terutama dalam konteks keluarga,” kata Bintang Puspayoga di Jakarta.
Dia soroti akses perempuan terhadap informasi, partisipasi, pengambilan keputusan, persiapan perkawinan, kehamilan, menyusui, dan tumbuh kembang anak sebagai isu krusial mengurangi stunting anak.
Dalam pembangunan berkelanjutan, pendekatan komprehensif perlu melibatkan sektor pembangunan dengan kerja sama dari tingkat akar rumput hingga nasional.
“Mari bersama tangani stunting dan isu gender, hak perempuan, dan perlindungan anak,” ujarnya.
Indonesia di peringkat ke-4 dunia dan ke-2 di Asia Tenggara terkait stunting. Sekitar 30% anak di bawah lima tahun mengalami stunting.
Hasil Survei Status Gizi Indonesia 2022 menunjukkan prevalensi stunting pada anak 21,6%, melampaui batas WHO (kurang dari 20%).
Sesuai RPJMN 2020-2024, target menurunkan prevalensi stunting menjadi 14%.
Bintang Puspayoga dorong Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) untuk pemenuhan hak kesehatan anak, berkontribusi pada penanganan stunting dalam pembangunan SDM unggul.