Menteri PUPR Menetapkan Target Beroperasinya IPAL dan TPST di IKN pada Agustus 2024
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah menetapkan target tanggal mulai beroperasinya instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur pada Agustus 2024.
Basuki menegaskan bahwa penting untuk memastikan proyek konstruksi IPAL dan TPST tidak tertunda. “Keduanya harus bisa mulai beroperasi Agustus tahun 2024 ini,” kata Basuki di Jakarta pada hari Rabu.
IPAL 1, 2, dan 3 dibangun di IKN Nusantara, dengan kapasitas 5.000 m3/hari, dan akan melayani Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara. Konstruksi IPAL ini dimulai pada Desember 2023 dan saat ini mencapai progres sebesar 14,56 persen, dengan anggaran pembangunan sebesar Rp638,8 miliar.
Teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) digunakan untuk mengolah air limbah di IKN Nusantara. Untuk diolah secara terpadu dengan TPST, air limbah domestik dialirkan ke IPAL melalui jaringan perpipaan. Tujuan dari proses ini adalah untuk menghasilkan standar influen (baku mutu) yang memenuhi persyaratan sebelum tahap daur ulang atau dicampur dengan badan air atau sungai. Prinsip Nusantara adalah kota hutan dan pintar (smart forest city).
Instalasi pengolahan air limbah yang terintegrasi dengan TPST bertujuan untuk menggabungkan pengelolaan sanitasi dalam satu lokasi dan memenuhi baku mutu air limbah Key Performance Indicator (KPI) yang ditetapkan dalam Desain Teknik Dasar (BED).
TPST 1 akan mengolah lumpur sendimentasi sebanyak 15 ton per hari dari IPAL 1, 2, dan 3. Residu atau sisa pengolahan akan diuruk di Unit Pengurukan Residu (UPR) yang berjarak 14 km dari TPST 1. Air lindi yang berasal dari TPST 1 juga akan diolah di IPAL 1 setelah melalui pengolahan awal di TPST 1.