Menteri PUPR Ungkap 3 Program Pengembangan KSPN Borobudur
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendukung pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur di Jawa Tengah dengan berfokus pada 3 program utama : peningkatan akses jalan, peningkatan kualitas “homestay”, dan penataan kawasan.
Sumber daya air, jalan, dan jembatan, serta permukiman dan perumahan adalah bagian dari infrastruktur KSPN Borobudur. Basuki menjelaskan bahwa untuk membuat perjalanan wisatawan lebih mudah, akses jalan, baik tol maupun non-tol, menjadi prioritas utama. Diharapkan untuk mendorong pertumbuhan bisnis di koridor Borobudur melalui peningkatan kualitas rumah masyarakat menjadi pondok wisata (homestay), sedangkan program ketiga mencakup penataan kawasan secara menyeluruh.
Basuki mengatakan bahwa infrastruktur yang dibangun di KSPN Borobudur akan melindungi warisan budaya, mengubah wajah daerah, dan membuat wisatawan lebih nyaman di dalam dan luar negeri. Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah bertanggung jawab atas penataan KSPN Borobudur. BPPW bertanggung jawab atas pengembangan kampung seni dan museum serta penataan gerbang penanda kawasan, Concourse, dan Plaza Candi Borobudur.
Kampung Seni Borobudur dan Museum di Kujon, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, adalah fokus tahap kedua penataan KSPN Borobudur. Dengan selesai pada tahun 2024, proyek ini akan membangun pasar seni cendera mata, tempat makan, area olahraga, dan zona kreatif, serta penataan lanskap.
Penataan KSPN Borobudur pada tahap pertama selesai pada Desember 2021. Beberapa pencapaian termasuk pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R). SPAM berkapasitas 100 liter per detik memberikan layanan kebutuhan air minum bagi dua belas desa yang terletak di sekitar KSPN Borobudur, dan TPS3R bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kebersihan dan manajemen sampah yang berkelanjutan.