spot_img

Menteri Sosial Merancang Program untuk Penyandang Disabilitas dalam Forum ASEAN tentang Disabilitas

Date:

Selama ASEAN High Level Forum (AHLF) on Disability-Inclusive Development and Partnership Beyond 2025, Menteri Sosial Tri Rismaharini sedang menyiapkan inisiatif untuk menyediakan ruang tambahan bagi penyandang disabilitas di luar sekolah.

Pada hari Senin (18/9) di Jakarta, Menteri Sosial Risma menjelaskan bahwa penyandang disabilitas diberi kesempatan untuk tampil di pertemuan tingkat tinggi penyandang disabilitas Asia Pasifik sebelumnya yang diadakan di Indonesia. Selain itu, pihaknya menunjukkan berbagai layanan yang telah disediakan untuk penyandang disabilitas, seperti bantuan pangan. Risma menganggap Indonesia memiliki kemampuan untuk menangani disabilitas, dan dia terkejut dengan hal ini.

Oleh karena itu, Menteri Sosial Risma berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang sama kepada anak-anak penyandang disabilitas, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Forum internasional sekarang terkenal dengan konsep “tak ada yang tertinggal” atau tak ada yang tertinggal, termasuk penyandang disabilitas. Dalam acara tersebut, Risma ingin menerapkan program ini, yang tidak hanya mencakup pendidikan tetapi juga memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk menunjukkan bakat mereka.

Saat ini, perencanaan sedang dilakukan untuk memungkinkan anak-anak penyandang disabilitas untuk menampilkan tarian dan musik dalam acara forum tersebut, yang merupakan bagian dari fasilitasi ini.

HLF on Enabling Disability and Partnership Beyond 2025 akan diselenggarakan di Makassar pada tanggal 9-11 Oktober 2023, dan akan dihadiri oleh 200 peserta dari berbagai Badan Sektor ASEAN, organisasi terafiliasi, organisasi penyandang disabilitas, mitra wicara, dan akademisi. Selain itu, acara ini sejalan dengan peninjauan ulang Midterm Review AEM 2025. Peninjauan ulang ini berkaitan dengan komitmen dan upaya selama beberapa tahun terakhir untuk mengintegrasikan hak-hak penyandang disabilitas.

ASEAN Enabling Masterplan (AEM) berfokus pada upaya ASEAN bersama untuk membuat lingkungan lebih inklusif bagi penyandang disabilitas hingga tahun 2030. Didasarkan pada delapan prinsip dasar, komitmen ini mencakup penghormatan martabat setiap orang, tidak diskriminasi, partisipasi penuh dan inklusi dalam masyarakat, dan lainnya.

Selain itu, tujuan dari pertemuan ini adalah untuk meningkatkan kerja sama di Asia Tenggara dengan memproyeksikan kerja sama dan kerja sama yang efektif dalam masalah pembangunan yang inklusif disabilitas. Selain itu, untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang kebutuhan penyandang disabilitas, acara akan menampilkan beberapa pameran teknologi alat bantu dan akomodasi yang memadai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...