Menurut Ahli Pentingnya Literasi untuk Mengelola Informasi Media Sosial Selama Kampanye
Novi Poespita Candra, dosen psikologi di Universitas Gadjah Mada, menekankan betapa pentingnya memiliki literasi dalam mengelola pikiran agar kita dapat mengendalikan emosi kita saat kita menghadapi informasi selama kampanye Pemilu 2024.
Novi menjelaskan bahwa literasi berarti kemampuan untuk mengolah informasi, yang terkait dengan kemampuan prefrontal cortex, bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengelola pikiran dan emosi. Menurutnya, kemampuan berpikir kritis atau analitik memungkinkan seseorang memahami situasi, menganalisis situasi, dan mengelola informasi yang mereka peroleh.
Novi menekankan bahwa kemampuan berpikir kritis yang buruk dapat menyebabkan kesulitan membuat keputusan atau bahkan membuat keputusan terlalu cepat. Literasi yang baik, yang mencakup membaca, membandingkan, dan mengelola banyak data, memungkinkan seseorang untuk memproses informasi dengan baik.
Ketika seseorang tidak memiliki literasi yang cukup, mereka dapat menjadi baper dan terpancing emosi saat mendapatkan informasi. Terutama jika figur yang mereka sukai terjelek-jelekkan oleh orang lain. Oleh karena itu, literasi yang baik sangat penting untuk menghindari fanatisme dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.
Novi menyarankan agar orang-orang mempelajari calon presiden dan wakil presiden, termasuk rekam jejak dan latar belakang mereka. Dia menekankan betapa pentingnya membaca buku dan menonton video untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam.
Terlebih dahulu, Heri Wiranto, Kemenkopolhukam, telah memperingatkan masyarakat tentang kemungkinan penyebaran hoaks. Selama masa kampanye Pemilu 2024 yang akan segera mulai.
Pentingnya literasi dalam mengelola informasi media sosial selama kampanye Pemilu 2024 menjadi panggilan bagi masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan kecerdasan dalam memproses informasi, sehingga dapat berkontribusi pada pemilihan yang lebih cerdas dan demokratis.