Menurut Anggota DPR, Pengenalan Budaya Bisa Mencegah Kenakalan Remaja
Bandung, Penjuru – Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji, menyatakan bahwa pengenalan budaya Indonesia kepada anak, baik melalui taman budaya, lembaga kebudayaan, maupun museum, memiliki peran penting dalam mencegah kenakalan remaja.
Menurutnya, memprioritaskan dan memperkenalkan budaya sendiri kepada para remaja adalah langkah yang efektif untuk mengatasi kenakalan remaja yang seringkali dipengaruhi oleh budaya luar. Nuroji mengungkapkan bahwa pengenalan budaya Indonesia kepada anak memiliki nilai strategis dalam membentuk karakter generasi muda yang selama ini banyak terpengaruh oleh budaya asing.
Sebagai contoh, Nuroji menyebutkan seni bela diri pencak silat sebagai bagian dari budaya Indonesia yang dapat diperkenalkan kepada anak-anak. Menurutnya, pengenalan pencak silat kepada generasi muda akan membantu mereka memahami nilai-nilai seperti sportivitas, kedamaian, dan kesetiakawanan. Aktivitas positif seperti berlatih seni bela diri pencak silat juga dapat menjadi alternatif bagi remaja untuk menyalurkan energi dan waktu luang mereka, sehingga mengurangi kecenderungan terlibat dalam perilaku negatif.
Hasto Wardoyo, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), menambahkan bahwa kenakalan pada remaja seringkali dipicu oleh gangguan mental dan emosional. Dalam konteks ini, pola pengasuhan yang tepat oleh orang tua dianggap sebagai faktor kunci dalam upaya mencegah gangguan mental dan emosional yang dapat memicu perilaku kenakalan pada remaja.
Wardoyo menekankan bahwa akar dari berbagai permasalahan remaja sering kali berawal dari gangguan mental dan emosional. Oleh karena itu, penanganan yang efektif terhadap masalah ini dapat ditemukan melalui pola pengasuhan yang baik dari orang tua. Dia pun memberikan pesan kepada para orang tua untuk berupaya menerapkan pola asuh yang baik agar anak-anak mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta terhindar dari gangguan mental dan emosional yang mungkin memicu perilaku kenakalan.