spot_img

Menurut Psikolog, Peran Orang Tua Kunci dalam Mencegah Perilaku Perundungan

Date:

Menurut Psikolog, Peran Orang Tua Kunci dalam Mencegah Perilaku Perundungan

Psikolog klinis Annisa Mega Radyani, M. Psi., menegaskan peran utama orang tua dalam mengarahkan anak-anak untuk mencegah timbulnya perilaku perundungan.

“Orang tua atau keluarga memiliki peran penting dalam membimbing anak-anak untuk memahami apa itu perundungan, apa bedanya perundungan dengan bercanda, dan perilaku apa yang termasuk dalam kategori perundungan,” ungkap psikolog yang lulus dari Universitas Indonesia tersebut saat dihubungi oleh ANTARA di Jakarta, pada hari Selasa.

Annisa menjelaskan bahwa perundungan dipicu oleh rasa superioritas yang salah dari seseorang terhadap orang lain. Oleh karena itu, orang tua juga perlu mengembangkan rasa percaya diri pada anak-anak mereka tanpa harus merendahkan orang lain. Misalnya, dengan mengajarkan konsep bahwa kekuatan sejati adalah melindungi orang lain.

Selain itu, menurut Annisa, perundungan juga dapat muncul karena anak-anak belum mampu mengelola emosi mereka dengan baik karena usia yang belum matang. Oleh karena itu, perlu bimbingan dari orang tua dalam mengajarkan anak-anak untuk mengelola dan mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang sehat dan tidak merugikan orang lain.

Dia menyoroti bahwa sering kali orang tua mengajarkan anak-anak mereka untuk menahan emosi seperti rasa marah. Namun, sebenarnya, rasa marah dan emosi lainnya adalah bagian alami dari manusia.

“Rasa marah dan emosi lainnya adalah hal yang normal untuk dialami, namun penting bagi kita untuk bisa mengelolanya dengan baik dan secara sehat,” katanya.

Selain itu, orang tua juga harus mengajarkan konsep konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan oleh anak-anak mereka. Menurut psikolog yang berpraktik di Klinik Ohana Space tersebut, orang tua juga harus tegas dalam memberi tahu anak-anak tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

“Jika anak melakukan kesalahan, kita harus tetap konsisten dalam menjelaskan bahwa tindakan tersebut tidak boleh diulangi,” tambahnya.

Di samping mengarahkan anak-anak, kehadiran orang tua sebagai contoh yang baik juga sangat penting dalam membentuk mental anak-anak untuk mencegah perilaku perundungan.

“Kita perlu memberikan contoh kepada anak-anak bahwa kita sebagai manusia tidak selalu harus bersaing, dan kita tidak perlu merasa lebih unggul dengan cara merendahkan orang lain,” ungkapnya.

Orang tua juga harus memberikan contoh tentang pentingnya menerima perbedaan, sehingga anak-anak tidak merasa terancam oleh keberadaan orang lain dan tidak perlu memandang rendah orang lain sebagai cara untuk menunjukkan keunggulan diri.

“Intinya adalah memberikan pengajaran tentang toleransi terhadap perbedaan. Perbedaan bukanlah kesalahan, dan perbedaan bisa diterima dengan lapang dada,” tutup Annisa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...