Meraih Penghasilan Melimpah Melalui Budidaya Tanaman Rosella
Kelopak bunga rosella, juga terkenal sebagai Hibiscus sabdariffa. Yang tumbuh dengan baik di area Kampung Eduwisata Bhinneka RT 14/RW 06, Kebon Kosong. Telah terambil oleh beberapa anggota Kelompok Wanita Tani Mawar di Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Sejak 2011, masyarakat sekitar telah berhasil menanam tanaman cantik ini. Mereka telah menumbuhkan 1.000 batang dari 5 hingga 7 batang awal dalam 8 bulan.
Sejak tanaman berumur 4 bulan dan menghasilkan 1kg kelopak per batang, rosella termakan. Dengan pelatihan dari Suku Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (Sudin KPKP) Jakarta Pusat. Warga di kelurahan ini tidak hanya berhasil membudidayakan tanaman, tetapi juga mengolahnya menjadi produk bernilai jual. Rosella segar membuat menjadi selai roti dan teh kesehatan.
Hasilnya menjadikan rosella sebagai ikon tanaman lokal di Jakarta Pusat pada tahun 2022. Kampung Eduwisata Bhinneka telah berkembang menjadi pusat pembibitan unggul yang mendistribusikan bibit ke berbagai desa di Kemayoran untuk dibudidayakan.
Anggota Kelompok Tani Mawar berpartisipasi dalam proses pembibitan dan panen rosella, dan tiga warga setempat berhasil menjadikannya sumber pendapatan penting. Saat ini, tanah yang dulunya kotor dan penuh dengan sampah telah bermanfaat untuk menghasilkan hasil pertanian, menggerakkan perekonomian warga setiap bulan.
Mengingat permintaan yang terus meningkat untuk produk rosella yang terolah, budi daya rosella terus meningkat di berbagai tempat, seperti Kampung Eduwisata Bhinneka, pekarangan rumah warga, dan kelurahan di Kemayoran.
Selain itu, rosella dapat membuat menjadi teh atau selai dengan mudah. Selai rosella terbuat dari bunga yang terblender dan memasak dengan gula. Teh rosella dapat menyeduh dengan air mendidih atau air panas, dan selai rosella tanpa pengawet dapat bertahan selama beberapa bulan, tergantung pada cara Anda menyimpannya.
Rosella tidak hanya cantik dan enak, tetapi juga baik untuk kesehatan. Tanaman ini memiliki sifat antibakteri untuk mendukung kesehatan pencernaan, menurunkan tekanan darah, antidepresi, antikanker, dan mampu meredakan batuk dan demam.
Pengembangan teh dan selai rosella menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi lokal. Kearifan lokal ini dapat memungkinkan perekonomian warga untuk terus berkembang, menjadikan mereka tidak hanya bergantung pada produk luar negeri, tetapi juga menghargai kekayaan alam Tanah Air tercinta.