Milos Pejic Berencana Evaluasi Penggunaan Pemain Muda untuk Laga November
Pelatih timnas bola basket Indonesia, Milos Pejic, berencana untuk mengevaluasi penggunaan pemain muda dalam pertandingan kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 setelah mengalami dua kekalahan berturut-turut dari Thailand dan Australia.
Tim Indonesia kalah dalam pertandingan pembuka melawan Thailand dengan skor 56-73 di Nimbutr Stadium Bangkok, Thailand, Kamis (22/2) lalu, dan mengalami kekalahan yang lebih telak pada Minggu malam dengan skor 51-106 dari Australia di Indonesia Arena, Jakarta.
Dalam dua pertandingan tersebut, dengan fokus pada regenerasi skuad, pelatih asal Serbia itu memilih untuk memainkan sebagian besar pemain muda seperti Ali Bagir, Julian Chalias, Daniel Salamena, dan Hendrick Xavi Yonga.
“Kami akan melakukan analisis. Saya menyadari bahwa saya harus mengevaluasi jendela ini, dan kami akan bersama-sama membuat keputusan untuk jendela berikutnya,” kata Milos setelah pertandingan melawan Australia di Indonesia Arena, Jakarta, pada hari Minggu.
“Jendela berikutnya adalah pada bulan November, kami memiliki waktu yang cukup. Saya berharap kami dapat menggunakan waktu itu untuk mempersiapkan diri lebih baik untuk jendela berikutnya, dan kami akan melihat bagaimana situasinya nanti,” tambahnya.
Dia menyatakan bahwa kemungkinan besar skuad yang dibawanya tidak akan berubah banyak dengan dominasi pemain muda pada bulan November mendatang. Namun, ia mungkin akan menambahkan satu atau dua pemain senior ke dalam tim.
“Saya rasa saya akan tetap pada jalur ini. Kami ingin memberikan kesempatan kepada pemain muda. Mungkin itu sedikit berlebihan saat ini. Mungkin pada jendela berikutnya, kami harus mempertimbangkan untuk menambahkan satu atau dua pemain yang lebih berpengalaman ke dalam tim, tetapi kami memiliki waktu untuk membuat keputusan yang tepat,” jelasnya.
Dengan fokus pada regenerasi skuad untuk masa depan bola basket Indonesia dalam tiga hingga empat tahun mendatang, Milos bahkan menyatakan kesiapannya untuk menerima kekalahan dalam pertandingan berikutnya.
“Saya siap menerima kekalahan dalam pertandingan berikutnya. Saya siap kalah karena saya tahu apa yang kami lakukan di sini. Kami ingin memberikan kesempatan kepada pemain muda. Seseorang harus menggantikan pemain senior dalam dua atau tiga tahun, dan kami harus menyiapkan penggantinya. Kami tidak bisa hanya mengandalkan pemain impor di timnas,” kata pelatih berusia 55 tahun itu.
Meskipun kembali kalah dalam kualifikasi FIBA Asia Cup 2025, dia merasa cukup puas dengan penampilan tim pada babak pertama, di mana Indonesia tertinggal 33-49 sebelum akhirnya kalah dengan skor 51-106 pada babak kedua.
“Semua orang tahu. Kami sudah mengetahuinya sebelum pertandingan. Seberapa kuat Australia? Namun, saya harus sangat senang dengan penampilan kami pada babak pertama. Mereka bermain dengan penuh keberanian dan kehebatan. Kami bermain dengan cerdas. Kami berhasil menghentikan mereka, mengendalikan permainan, dan berpindah-pindah,” ucapnya.
“Namun, tekanan dari tim lawan meningkat pada babak kedua. Mereka sangat intensif dalam menekan kami. Mereka memaksa kami menjauh dari keranjang, sulit bagi kami untuk mengatur permainan kami. Kami hanya berhasil mencetak dua poin dalam kuarter ketiga. Di kuarter terakhir, kami kehilangan energi. Bermain dengan ritme seperti yang dimiliki Australia itu tidak mudah. Kami benar-benar kehabisan energi,” tutupnya.