Mitos Minum Malam Berpotensi Merusak Ginjal, Dibantah Dokter, Tidak Berdasar!
Sebuah postingan yang berisi narasi bahwa manusia dilarang minum saat malam hari karena dikhawatirkan dapat merusak ginjal, mulai beredar di media sosial. Unggahan tersebut berasal dari akun Twitter @tanyarlfes yang berbunyi, “GUYS KATANYA KALO MALEM JANGAN MINUM. BISA RUSAK GINJALNYA KARNA WAKTUNYA ISTIRAHAT. TERUS KALO HAUS BANGET GIMANA? AMIT2 KEZELEK PAS BOBOQ, yg lebih paham, ini beneran gak sih? apa aku yg doyan minum ini sdg dipermainkan?” Respons beragam dari warganet pun mengiringi unggahan tersebut. Namun, benarkah minum saat malam hari dapat merusak ginjal dan mengganggu tidur?
Efek Minum Saat Malam Bagi Ginjal
Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan ginjal dan hipertensi RSCM, Pringgodigdo Nugroho, menepis kabar bahwa minum air saat malam hari dapat merusak ginjal. “Tidak benar,” tegas Pringgo saat dimintai konfirmasi oleh Kompas.com pada Minggu (5/5/2024). Menurutnya, manfaat nya bagi ginjal tetap sama, baik diminum pada siang maupun malam hari. Dia menambahkan bahwa hal tersebut berlaku untuk semua jenis cairan, termasuk air putih, air berperasa, atau air berwarna. “Fungsi atau manfaat cairan di malam dan siang hari sama saja. Tidak ada perbedaan berdasarkan waktu minumnya,” jelas Pringgo. Dia juga mengungkapkan bahwa air dapat mengurangi risiko batu ginjal atau batu saluran kemih serta infeksi saluran kemih. Sebaliknya, menghindari minum air pada malam hari justru dapat membahayakan ginjal dan saluran kemih.
Pengaruh Minum Air Saat Malam Terhadap Tidur
Dokter spesialis Kesehatan Tidur dan Konsultan Utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran, Andreas Prasadja, juga membantah narasi tentang pengaruh minum pada malam hari terhadap tidur. “Seharusnya tidak mengganggu tidur kecuali ada penyakit tertentu,” ungkapnya saat dihubungi Kompas.com. Andreas menjelaskan bahwa seseorang yang terbangun karena ingin buang air kecil bisa terjadi karena memiliki diabetes atau gangguan pada prostat, kandung kemih, atau sistem pembuangan air kencing.
Selain itu, orang yang mendengkur saat tidur dan beberapa kali terbangun karena ingin buang air kecil perlu memperhatikan kondisinya.
Menurutnya, mendengkur saat tidur terjadi ketika ada gangguan pada saluran pernapasan, sehingga napas tidak normal. Hal ini dapat menyebabkan tekanan udara tinggi yang menghimpit jantung. Kondisi ini dapat merangsang jantung memproduksi zat-zat yang memicu buang air kecil. “Jadi, selain mempertimbangkan kemungkinan diabetes, gangguan prostat, infeksi saluran kemih, dan sebagainya, perlu juga memperhatikan perilaku tidur atau gangguan pernapasan saat tidur,” tambah Andreas.