Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan, Meminta Produsen Baterastrik langsung yang menggunakan baterai yang dibuat di daerah tersebut. Fakta bahwa baterai ini memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 100% membuatnya terkesan.
Ia memiliki beberapa keuntungan, seperti tidaki Kendaraan Listrik untuk Terus Berinovasi untuk Mengatasi Masalah Baterai
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendorong produsen baterai EV untuk terus berinovasi setelah melihat langsung proses pembuatan baterai EV di kota Malang, Jawa Timur.
Moeldoko menyatakan bahwa masalah yang saat ini dihadapi oleh baterai kendaraan listrik adalah jarak tempuh yang terbatas, waktu pengisian yang lama, biaya yang mahal, dan potensi risiko kebakaran.
Moeldoko menyatakan bahwa pertumbuhan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia telah meningkatkan industri baterai di negara itu. Ia mengakui bahwa saat ini ada banyak inisiatif penelitian di dalam negeri yang bertujuan untuk membuat baterai kendaraan listrik, yang akan memungkinkan Indonesia untuk menjadi pemain utama di dalam negeri.
Moeldoko menyatakan bahwa produsen baterai kendaraan listrik tidak hanya harus memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar seratus persen, tetapi mereka juga harus terus mendorong inovasi. Sebelum masuk ke fase produksi, penelitian mendalam sangat penting.
Sebelum memasuki tahap produksi, baterai harus diuji secara menyeluruh, kata ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo).
Moeldoko dengan tegas menyatakan, “Saat ini kita dihadapkan pada tantangan, tetapi kita juga memiliki peluang besar yang dapat mengubah segalanya, dan perubahan besar ini disebut sebagai baterai motor listrik.”
Selama kunjungannya, Moeldoko mencoba sepeda motor li menggunakan cairan, yang menghindari kebakaran. Bisa mencapai seratus kilometer. Moeldoko menyatakan bahwa karya anak bangsa ini harus mendapatkan penghargaan yang besar.