NU & Muhammadiyah Bersatu Untuk Kemenangan Indonesia
Organisasi Nahdlatul Ulama (NU) merayakan hari lahirnya yang ke-101 pada 31 Januari 2024. NU & Muhammadiyah adalah saudara kembarnya di Indonesia. Dalam gambaran ideal burung Garuda, keduanya digambarkan sebagai dua sayap.
Sementara NU dan Muhammadiyah berasal dari Islam Indonesia, mereka berfokus pada pendidikan keagamaan, terutama pondok pesantren, sementara Muhammadiyah berkonsentrasi pada pendidikan formal dan kesehatan.
Meskipun sulit untuk membedakan mereka berdasarkan program perjuangan, keduanya berkontribusi besar pada pencapaian Indonesia hingga saat ini. Banyak anak yang berasal dari keluarga NU masuk sekolah Muhammadiyah, dan hubungan antara kedua organisasi diperkuat.
Kedua organisasi tersebut mengambil sikap netral dalam Pemilihan Presiden 2024. Sementara Muhammadiyah, melalui Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, mengambil sikap netral, NU, melalui Mustasyar PBNU KH Mustofa Bisri, menekankan pentingnya “memenangkan Indonesia” tanpa memihak pasangan calon tertentu.
Semangat perjuangan dan landasan kedua organisasi tersebut sejalan dengan keputusan untuk tetap netral. Meskipun mereka telah berkolaborasi dengan partai politik tertentu dalam sejarah, keduanya bukan partai politik.
Karena warga dari kedua organisasi tersebut dapat memiliki preferensi yang berbeda dalam pemilihan, sikap netral ini dianggap tepat. Ini juga karena pemimpin tertinggi organisasi dapat menyebabkan gesekan di antara anggota jika mereka memilih pasangan tertentu.
Dengan menggunakan istilah “memenangkan Indonesia”, Gus Mus mengimbau anggota Nahdlatul Ulama untuk menghindari mendukung pasangan politik tertentu sampai mengorbankan persaudaraan. Pesan ini berlaku untuk semua orang, termasuk orang yang tidak beragama Islam yang berada di bawah naungan “Garuda”, yang terdiri dari dua sayap, NU dan Muhammadiyah.
Selain itu, pesan ini menekankan pentingnya “memenangkan Indonesia”, yaitu mempertahankan persaudaraan dan persatuan sehingga setiap orang merasa aman dan nyaman di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pesan ini mengimbau untuk mempertahankan persatuan dan keharmonisan dalam menghadapi pemilihan 2024.
Sebagai penduduk mayoritas, NU dan Muhammadiyah diingatkan untuk melindungi dan mengayomi orang lain sebagai pengejawantahan dari ajaran agama mereka. Mereka diingatkan bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam, bukan hanya untuk umat Islam atau kelompok tertentu.
Pesan ini menjadi pengingat menjelang Pemilu untuk terus menjaga kedamaian, keamanan, dan kesejahteraan di Indonesia, yang diharapkan dapat dicapai melalui persatuan dan kerja sama meskipun ada perbedaan.