OJK Regional 8 Bali Nusra, FKLJK Bali, dan Pemerintah Kota Denpasar Menggelar Kegiatan Edukasi Keuangan pada Pekenan Galungan dan Kuningan.
Pada acara Pekenan Galungan dan Kuningan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Bali dan Pemerintah Kota Denpasar telah bekerja sama untuk menyelenggarakan kegiatan yang berfokus pada edukasi dan literasi keuangan.
Menurut Kristrianti Puji Rahayu, Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra, Pekenan Galungan dan Kuningan adalah upaya untuk menciptakan kesepakatan dan meningkatkan pengetahuan tentang keuangan dengan menggabungkannya dengan kearifan lokal Bali.
Di Taman Kota Lumintang, Denpasar, ada Kegiatan Pekenan Galungan dan Kuningan. Di sana, ada stan yang menjual berbagai produk UMKM yang dibutuhkan selama Hari Raya Galungan. Selain itu, ada program literasi keuangan yang ditawarkan oleh OJK dan lembaga jasa keuangan.
Selain itu, para pelajar dari Kota Denpasar mengikuti lomba tari Condong yang menghiasi acara tersebut.
Kristrianti menekankan bahwa kegiatan Pekenan ini memungkinkan masyarakat untuk memperoleh dana sambil menghormati budaya lokal yang unik.
Kampanye Bulan Inklusi Keuangan, yang diadakan setiap bulan Oktober, termasuk kegiatan Pekenan ini.
Selain itu, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) telah melakukan banyak inisiatif, termasuk mendukung UMKM, membuka Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel), mendukung UMKM, dan melakukan kampanye Bulan Inklusi Keuangan.
Mereka berharap kegiatan Pekenan Galungan dan Kuningan dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan dukungan kolaboratif dari pemerintah daerah setempat dan melibatkan semua perusahaan jasa keuangan di berbagai kabupaten.
Menurut I Nyoman Sudharma, Ketua FKLJK Bali dan Direktur Utama Bank BPD Bali, kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif FKLJK Bali yang bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan yang lebih baik dan mendidik masyarakat tentang investasi pada lembaga jasa keuangan.
Tahap awal Pekenan Galungan dan Kuningan melibatkan 23 usaha kecil dan menengah (UMKM). Program ini dimaksudkan untuk bekerja sama dengan desa dan banjar (dusun) terkait untuk mempromosikan literasi keuangan.
Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Putri Suastini Koster, menyambut baik kegiatan Pekenan ini karena dianggap bermanfaat bagi UMKM dan IKM. Ia berharap produk UMKM berkualitas tinggi dapat memberikan kesejahteraan, dan dia mengimbau para pedagang untuk tidak menaikkan harga secara tidak wajar untuk memperoleh kepercayaan konsumen.
Istri Gubernur Bali berharap ada lebih banyak acara serupa dengan lebih banyak orang dan tempat yang lebih luas.